Powered By Blogger

Kamis, 31 Maret 2011

Teori konspirasi

Lagi,Teori Konspirasi Serangan Teroris 9/11
Hadi Suprapto, Nur Farida Ahniar | Sabtu, 2 Oktober 2010, 21:13 WIB
VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyatakan  kebanyakan orang di dunia percaya Amerika Serikat berada di balik serangan teroris pada 11 September 2001. Hal itu dikatakan Mahmoud pertemuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu.
Pernyataan itu dianggap menggelikan bagi kalangan barat. Survey menunjukkan mayoritas masyarakat di dunia tidak percaya bahwa Amerika yang mengatur serangan tersebut.
Namun pendapat tersebut dipercaya kuat kalangan minoritas, seperti Turki dan Amerika Serikat sendiri. Pendapat ini tidak dapat dihentikan karena sesungguhnya menunjukkan jurang pemikiran politik dan persepsi, khususnya antara dunia Barat dan kebanyakan umat muslim.
Seorang pengusaha di Ankara-Turki, Ugur Tezer, mengatakan kemungkinan teori itu benar. "Ketika pertama kali saya mendengar mengenai serangan itu, saya pikir Obama, namun kemudian saya berpikir mungkin AS melakukannya untuk menekan muslim," ujarnya seperti dikutip Associated Press, Sabtu 2 Oktober 2010.
Belas kasih untuk Amerika setelah serangan, namun teori konspirasi beredar kemudian. Hal tersebut tidak dilakukan Al-Qaeda, namun Amerika atau Israel. Beberapa minggu setelah serangan, di PBB, Presiden George W Bush mendesak dunia untuk tidak mentolerir"teori konspirasi" yang dibelokkan menjadi biang keladi dan menyalahkannya.
Namun pada perang berikutnya di Iraq dan Afghanistan,Amerika dituding membunuh warga negaranya sendiri, konon untuk membenarkan aksi militer di Timur Tengah dan melindungi Israel. Survey pada 2006 oleh Pew Global Attitudes Project menghasilkan mayoritas di Mesir, Indonesia, Yordania, dan Turki tidak percaya orang Arab melakukan serangan.
Dua tahun kemudian, dalam jajak pendapat dari 17 negara oleh WorldPublicOpinion.org, menghasilkan bahwa mayoritas percaya Al-Qaida berada di balik serangan. Namun pemerintah AS disalahkan oleh 36 persen responden dari Turki dan 27 persen dari Palestina.
Keyakinan ini seperti dua koin mata uang. Bahkan di Amerika sendiri sebanyak 36 persen berpikir agak atau sangat mungkin para pejabat AS berpartisipasi dalam serangan atau tidak mengambil tindakan untuk menghentikan mereka. Hasil itu diambil dari jajak pendapat Scripps Howard terhadap 1.010 orang Amerika.
Kontroversi atas tindakan dan kebijakan Amerika, termasuk pernyataannya yang menuduh Saddam Hussein memiliki senjata pemusnah massal. Hal ini memperkuat persepsi tentang konspirasi.
"Awalnya saya ragu teori konspirasi. Tapi setelah melihat kejadian di tahun-tahun kemudian, saya tidak punya keraguan bahwa operasi mereka sendiri untuk mencari dalih untuk memukul negara muslim," Kata Shaikh Mushtaq Ahmed, seorang manajer di sebuah Bank di Pakistan

Rabu, 30 Maret 2011

KESAMAAN SUFI DAN SYI'AH

KESAMAAN SUFI DAN SYIAH
Sabtu, 20 September 2008
Siapapun yang mengetahui hakikat tasawwuf (Sufi) dantasyayyu’ (Syi’ah), ia akan mendapatkan keduanya seperti pinang dibelah dua. Keduanya berasal dari sumber yang sama, dan memiliki tujuan yang sama. Oleh karena itu, kedua firqah ini memiliki kesamaan dalam pemikiran dan aqidah. Di antara persamaan duagolongan tersebut, ialah:
Pertama. Kaum Syi’ah mengaku memiliki ilmu khususyang tidak dipunyai kaum muslimin selain mereka. Mereka menisbatkan kedustaan ini kepada Ahlul bait dengan seenak perutnya. Mereka juga mengklaim memiliki mushaf (Al-Qur‘ân) tersendiri, yang mereka sebut Mushaf Fathimah. Menurut keyakinan mereka, mushaf ini memiliki kelebihan tiga kali lipat lebih besar dibandingkan dengan Al- Qur‘ân yang ada di tangan kaum muslimin.2 Mereka menganggap Muhammad diutus dengan tanzil, sedangkan Ali diutus dengan takwil.3
Demikian pula orang-orang Sufi, mereka menganggap memiliki ilmu hakikat. Sedangkan orang dari luar kalangan mereka, hanya baru sampai pada tingkat ilmu syariat. Mereka beranggapan, bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta'ala menganugerahkan ilmu laduni kepada mereka, saat orang-orang selain mereka mestimenimba ilmu dengan susah payah dari para ulama. Bahkan salah seorang tokoh Sufi , yaitu al-Busthami sampai berkoar: “Kami telah menyelam di dalam lautan ilmu, sementara para nabi (hanya) berdiri di tepinya”.4 Demikian, persamaan antara Sufi dan Syi’ah dalam masalah ilmu kebatinan.
Kedua. Orang-orang Syi’ah mengkultuskan imam-imam mereka dan menempatkan imam-imam itu dengan kedudukan yang lebih tinggi dari para malaikat dan para rasul. Mereka mengatakan, para imam adalah katub pengaman bagi penduduk bumi sebagaimana bintang-bintang menjadi pengaman bagi penduduk langit. Apabila para imam diangkat dari muka bumi -walaupun sekejap- maka bumi dan para penduduknya ini akan hancur.5
Khumaini, salah seorang tokoh besar Syi’ah berkata: “Di antara keyakinan madzhab (baca: agama) kami, bahwasanya imam-imam kami memiliki kedudukan yang tidak bisa diraih, sekalipun oleh para malaikat danpara rasul”.6
Bahkan orang-orang Syi’ah memberikan sifat ketuhanan kepada para imam itu, dan menganggap mereka mengetahui segala sesuatu, meski sekecil apapun di alam ini.
Sifat seperti ini pula yang disematkan orang-orang Sufi kepada orang-orang yang mereka anggap sebagai wali. Katanya, “para wali” itu ikut berperan dalam pengaturan alam semesta ini, dan mengetahui ilmu ghaib. Oleh karenanya, orangorang Sufi membentuk suatu badan khusus yang terdiri dari para wali mereka.Tugas badan khusus ini adalah mengatur alam dan seisinya.
Dengan pernyataan ini, maka tidak tersisa lagi hak pengaturan alam semesta bagi Allah Ta’ala. Padahal, hanya milik Allah 'Azza wa Jalla hak untuk mencipta danmengatur segala urusan. Maha suci Allah dari apa yangmereka katakan.
Ketiga. Anggapan bahwa agama ini memuat perkara zhahir dan batin telah menjadi kesepakatan antara Syi’ah dan Sufiyyah. Menurut mereka, hal yang batin adalah suatu hakikat yang tidak diketahuinya kecuali oleh para imam dan para wali. Sedangkan yang zhahir ialah apa yang terdapat dalam masalah nash-nash yang dipahami oleh orang kebanyakan.
Dr. Abu al-’Ala’ al-’Afifi menjelaskan kronologi munculnya anggapan batil ini yang merasuki aqidah Islamiyyah dengan berkata : “Munculnya pembagian agama kepada syariat dan hakikat, ialah ketika ada pembagian agama menjadi zhahir dan batin. Pembagian seperti ini tidak dikenal oleh kaum muslimin generasi pertama. Pemikiran seperti ini muncul ketika Syiah mengatakan bahwa segala sesuatu memuat perkara yang zhahir dan batin. Al-Qur`ân pun demikian. Bahkan menurut anggapan mereka, setiap ayat dan kalimat Al-Qur`ân mengandung pengertian zhahir dan yang batin. Dan hal-hal yang batin ini tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali orang-orang khusus dari para hamba Allah, yang khusus dipilih untuk memperoleh keutamaan ini. Semua rahasia Al- Qur`ân akan terbuka untuk mereka. Oleh karena itu, mereka memiliki metode khusus dalam menafsirkan Al-Qur`an yang akhirnya melahirkan kumpulan-kumpulan takwil kebatinan terhadap nash-nash Al-Qur`an dan bisikan-bisikan khayalan mereka yang dikenal dengan istilah ilmu bathin. Menurut mereka, hasil penafsiran diwariskan oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam kepada ‘Ali bin Abi Thâlib. Lantas diwariskan dari beliau kepada orang orang yang memiliki ilmu batin yang menamakan diri mereka dengan sebutan al-Waratsah (para ahli waris).
Demikian pula orang-orang Sufi, mereka menempuh jalan takwil ini dalam memahami Al- Qur‘ân, dan banyak mengambil istilah yang dipakai oleh orang-orang Syi’ah. Dengan demikian, kita mengetahui hubungan yang begitu erat antara orang Syi‘ah dan orang Sufiyyah”.7
Keempat. Pengagungan terhadap kuburan serta kunjungan kepada makam-makam merupakan salah satu dasar akidah Syiah. Mereka itulah golongan pertama yang membangun kuburan dan menjadikannya sebagai syiar mereka.8
Kemudian muncul orang-orang Sufi yang syiar terbesarnya adalah pengagungan terhadap kuburan, membangun dan menghiasinya, melakukan thawaf mengelilinginya meminta berkah dan meminta pertolongan kepada penghuninya. Bahkan kuburan Ma’rûf Al Kurkhi, seorang tokoh Sufi diyakini menjadi obat yang mujarab.9
Untuk mengetahui lebih mendetail mengenai hubunganerat antara golongan Syiah dan Tarekat Sufi, Dr. Kâmil Asy Syaiby telah membukukan sebuah kitab melalui pendekatan historis yang berjudul ash- Shilah Bainat Tashawwufi Wat Tasyayyu’.
Sisi persamaan antara Syiah dan Sufi tidak terbatas pada dimensi perkataan dan keyakinan saja. Akan tetapi juga merambah pada sepak terjang nyata yang dapat disaksikan lewat sejarah.
Kaum Syiah bahu-membahu dengan musuh (pasukan Mongol) untuk menghancurkan Daulah Islamiyyah ‘Abbasiyyah. Mereka kemudian menyebarkan ajaran zindîq dan ilhâd (kekufuran). Sampai pada akhirnya, Shalâhuddin al-Ayyubi Rahimahullaht berhasil menumpas salah satu dari kelompok mereka yaitu rejim al-’Ubaidiyyah yang berakar pada ajaran Majusi (penyembah api). Maka, kembalilah Daulah Islam ke pangkuan kaum muslimin.
Dan lagi, ketika kaum muslimin berusaha untuk membersihkan Daulah Islam dari para Salibis (kaum Nashara), orang syiah Rafidhah, Nashîr ath-Thûsi dan Ibnul ‘Alqami justru membantu pasukan Mongol untuk masuk ibukota Daulah Islamiyyah, Baghdad. Maka, timbullah kerusakan dan pembantaian kaum muslimin dalam jumlah yang tak terhitung banyaknya.
Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata : “Musuh-musuh Islam, mereka berhasil masuk Baghdad karena bantuan dari kaum munafikin seperti kaum Isma’iliyyah dan Nushairiyyah (dari golongan Syiah pent). Mereka berhasil menguasai negeri Islam, menjadikan para wanita sebagai tawanan, merampas harta, menumpahkan darah dan kejadian memilukan lainnya. Ini dialami oleh kaum muslimin karena bantuan yang mereka berikan kepada musuh-musuh Islam…...10
Demikian pula yang dilakukan oleh kaum Sufi. Setali tigauang. Mereka juga banyak membantu musuh-musuh Islam untuk merebut negeri Islam dari tangan kaum muslimin. Sebagai contoh, ketika mereka membantu tentara Perancis untuk merebut kota Qairawân. Begitu pula, campur tangan mereka dalam mendukung pasukan Perancis menginjakkan kakinya di bumi negeriAljazair. Bahkan salah seorang tokoh mereka, Syaikh Muhammad at-Tijâni, penerima amanat Ahmad At-Tijâni(pendiri golongan Tijâniyyah) untuk memegang tongkat kepemimpinan setelahnya, mengatakan pada tanggal 28 Dzulhijjah 1350 H : “Sesungguhnya wajib bagi kamiuntuk membantu tentara Perancis, yang kami cintai, baik secara materi, maknawi dan politis. Oleh karena itu, saya nyatakan di sini dengan penuh rasa bangga dan tanggung jawab bahwa kakek moyangku telah memilih jalan yang benar ketika mendukung pasukan Perancis sebelum mereka datang ke negeri kita, dan sebelum menjajah wilayah-wilayah kita”.?!
Masih banyak lagi peristiwa lain yang sangat merugikan kaum muslimin yang didukung baik dari kaum Syiah ataupun golongan Sufi. Ahli sejarah Islam, Ibnu Khaldûn Rahimahullah telah menyinggung perihal tersebut dalam tulisannya. Inilah beberapa titik persamaan Syiah dan Tarekat Sufiyyah sehingga jelaslah bagi kita bahwa mereka berasal dari sumber yang satu. Wallahul Musta’ân.
1 Dikutip dari al-Jamâ’at Al Islâmiyyah Fi Dhauil Kitâbi Was Sunnah Bifahmi Salafil Ummah karya Syaikh Saliim bin Id al-Hilâli hlm. 115-127 , Dârul Atsariyyah Th. 1425H-2004M dengan ringkasan.
2 Ad-Dîn Baina Sâil Wal Mujîb karya Al-Hajj Mirza al-Hairi al-Ahqaqi hal 89
3 Firaq asy-Syîah hal 38
4 al-Futûhât al-Makkiyah 1/37
5 Kamâluddin Tamâmunni’mah Ibnu Babuyah al-Qummi 1/208
6 al-Hukûmah al-Islâmiyah 53
7 At-Tasawwuf Wats-Tsaurah Ar-Rûhiyyah Fil Islâm
8 Rasâil Ikhwân Ash Shafâ
9 Thabaqât as- Shûfiyyah, as-Sulami hal 85
10 Minhâjus Sunnah An-Nabawiyyah 1/10-11

JAWABAN TENTANG HUKUM WARIS

Andhika Aryatama oleh: Jelio dan n'DhiK Answering-Faithfreedom
بـِسـْـمِ اﷲِ الرَّحـْـمـَنِ الرَّحـِـيْـمِ
faraidh adalah hukum syari'at Islam mengenai warisan dan pusaka yang dimana terdapat furudhul muqaddarah (kadar pusaka), ashabul fardh (ahli waris), dan fardh (warisan), penjelasan lebih lanjut bisa anda googling fiqh faraidh seperti di: http://media.isnet.org/islam/Waris/index.html
tapi sebelumnya, saya jelaskan sedikit mengenai furudhul muqaddarah dan 'aul...
furudhul muqaddarah (فرض المـقـدرة) adalah kadar warisan bagi setiap ahli waris, sebelumnya, silahkan anda membaca dulu Fiqh Faraidh dan bacalah dalil-dalil Al-Qur'an tentang ahli waris...
dari semua jumlah ahli waris laki-laki dan perempuan, sudah Allah tetapkan 6 kadar, yaitu:
2/3, 1/2, 1/3, 1/4, 1/6, dan 1/8
jika kita deretkan, akan muncul deretan yang indah dari pembagian tersebut,
U1 = 2/3, U2 = 1/2, dan Un = 1/2 x Un-2, 2 < n < 8; n bilangan asli ini bisa menjadi ide dasar barisan rekursif dan pembahasan konvergensinya... kadar merupakan bilangan rasional, yaitu bilangan dalam bentuk pecahan a/b, a sebagai pembilang dan b sebagai penyebut... sedangkan 'aul, 'aul adalah bertambahnya jumlah bagian fardh dan berkurangnya nashib (bagian) para ahli waris... fardh adalah warisan yang diterima sesuai furudhul muqaddarah... 'AUL adalah kelebihan jumlah warisan yang diterima oleh ahli waris sesuai kadarnya dalam Al-Qur'an... 'aul terjadi karena kecacatan dalam jumlah ahli waris (ashabul fardh).. pada masa Rasulullah.SAW sampai masa kekhalifahan Abu Bakar.ra Ash-Shiddiq kasus 'aul atau penambahan tidak pernah terjadi.. masalah 'aul pertama kali muncul pada masa khalifah 'Umar.ra bin Khathab, Ibnu Abbas berkata: "Orang yang pertama kali menambahkan pokok masalah (yakni 'aul) adalah 'Umar bin Khathab! Dan hal itu ia lakukan ketika fardh yang harus diberikan kepada ahli waris bertambah banyak"... ketika ditemui kasus kelebihan sehingga berat sebelah ini dipersidangkan di depan 'Amirul Mu'minin ('Umar), 'Umar berkata: "tambahkanlah hak para ashhabul furudh akan fardh-nya!"... mudahnya, membuang uang abstrak yang memang abstrak (immateriil) untuk masing-masing ahli waris... para sahabat menyepakati langkah tersebut, dan menjadilah hukum tentang 'aul (penambahan) fardh ini sebagai keputusan yang disepakati seluruh sahabat Nabi.SAW... angka yang dapat di'aulkan adalah 6, 12, dan 24... YANG MENARIK DARI 'AUL ADALAH 'AUL MUNCUL PERTAMA KALI DI MASA 'UMAR, SEDANGKAN DI MASA KEPEMIMPINAN NABI MUHAMMAD.SAW DAN ABU BAKAR, TIDAK DITEMUI KASUS 'AUL SAMA SEKALI.... INTINYA ADALAH ====> 'AUL TERJADI KARENA "KECACATAN JUMLAH AHLI WARIS", MAKA DARI ITU SAYA SARANKAN PELAJARI DULU LINK DI ATAS DAN LINK INI: http://media.isnet.org/islam/Waris/Ahli.html BARU KITA LANJUT!!
------------------------------------------------------------------------------------------
kita ambil sebuah contoh kasus:
harta waris mayt: Rp 30.000.000,00
ahli waris: suami, 2 saudara perempuan, dan ibu (berarti tidak memiliki anak)
* suami (tidak memiliki anak) mendapat 1/2, dalil:
وَلَكُمْ نِصْفُ مَا تَرَكَ أَزْوَاجُكُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُنَّ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُنَّ وَلَدٌ فَلَكُمُ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْنَ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِينَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۚ وَلَهُنَّ الرُّبُعُ مِمَّا تَرَكْتُمْ إِنْ لَمْ يَكُنْ لَكُمْ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَ لَكُمْ وَلَدٌ فَلَهُنَّ الثُّمُنُ مِمَّا تَرَكْتُمْ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ تُوصُونَ بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ وَإِنْ كَانَ رَجُلٌ يُورَثُ كَلَالَةً أَوِ امْرَأَةٌ وَلَهُ أَخٌ أَوْ أُخْتٌ فَلِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ ۚ فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ مِنْ ذَٰلِكَ فَهُمْ شُرَكَاءُ فِي الثُّلُثِ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصَىٰ بِهَا أَوْ دَيْنٍ غَيْرَ مُضَارٍّ ۚ وَصِيَّةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَلِيمٌ
"DAN BAGIMU (SUAMI-SUAMI) SEPERDUA DARI HARTA YANG DITINGGALKAN OLEH ISTRI-ISTRIMU, JIKA MEREKA TIDAK MEMPUNYAI ANAK. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudahdipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang,maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun" (QS An-Nisa': 12)
* 2 saudara perempuan mendapat 2/3, dalil:
يَسْتَفْتُونَكَ قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلَالَةِ ۚ إِنِ امْرُؤٌ هَلَكَ لَيْسَ لَهُ وَلَدٌ وَلَهُ أُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَ ۚ وَهُوَ يَرِثُهَا إِنْ لَمْ يَكُنْ لَهَا وَلَدٌ ۚ فَإِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثَانِ مِمَّا تَرَكَ ۚ وَإِنْ كَانُوا إِخْوَةً رِجَالًا وَنِسَاءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۗ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ أَنْ تَضِلُّوا ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
"Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah : "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu) : jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; TETAPI JIKA SAUDARA PEREMPUAN ITU DUA ORANG, MAKA BAGI KEDUANYA DUA PERTIGA DARI HARTA YANG DITINGGALKAN OLEH YANG MENINGGAL. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (QS An-Nisa': 176)
* ibu mendapat 1/6, dalil:
يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ ۖ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ ۚ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ ۖ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ ۚ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ ۚ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ ۚ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ ۚ مِنْ بَعْدِ وَصِيَّةٍ يُوصِي بِهَا أَوْ دَيْنٍ ۗ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ لَا تَدْرُونَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ لَكُمْ نَفْعًا ۚ فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
"Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari hartayang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; JIKA YANG MENINGGAL ITU MEMPUNYAI BEBERAPA SAUDARA, MAKA IBUNYA MENDAPAT SEPERENAM. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfa'atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS An-Nisa': 11)
dalam kasus seperti ini, jika kita hitung secara operasi aljabar sederhana sbb;
harta waris mayt = 30.000.000,00
jumlah seluruh harta= 15.000.000,00 + 20.000.000,00 + 5.000.000,00 = 40.000.000
maka akan mendapat kelebihan (defisit) Rp 10.000.000,00 (40.000.000,00 - 30.000.000,00), inilah 'aul...
KELEBIHAN DALAM PEMIKIRAN REBECCA ADALAH KECACATAN AL-QUR'AN, PADAHAL KELEBIHAN ITU DISEBABKAN KECACATAN JUMLAH AHLI WARIS..
AHLI WARIS YANG NORMAL ADALAH:
1. LAKI-LAKI: (1) anak laki-laki, (2) cucu laki-laki (dari anak laki-laki), (3) bapak, (4) kakek (dari pihak bapak), (5) saudara kandung laki-laki, (6) saudara laki-laki seayah, (7) saudara laki-laki seibu, (8) anak laki-laki dari saudara kandung laki-laki, (9) anak laki-laki dari saudaralaki-laki seibu, (10) paman (saudara kandung bapak), (11) paman (saudara bapak seayah), (12) anak laki-laki dari paman (saudara kandung ayah), (13) anak laki-laki paman seayah, (14) suami, (15) laki-laki yang memerdekakan budak.
JIKA NOMER (1) - (3) MASIH ADA, MAKA CUKUP (1) - (3) MENJADI AHLI WARIS, BEGITU SETERUSNYA BILA MEREKA TIDAK ADA BERLANJUT KE (4) - (15)...
2. PEREMPUAN: (1) anak perempuan, (2) ibu, (3) anak perempuan (dari keturunan anak laki-laki), (4) nenek (ibu dari ibu), (5) nenek (ibu dari bapak), (6) saudara kandung perempuan, (7) saudara perempuan seayah, (8) saudara perempuan seibu, (9) istri, (10) perempuan yang memerdekakan budak.
JIKA NOMER (1) - (5) MASIH ADA, MAKA CUKUP (1) -(5) MENJADI AHLI WARIS, BEGITU SETERUSNYA BILA MEREKA TIDAK ADA BERLANJUT KE (6) - (10)...
JIKA PIHAK LELAKI (1)-(3) MASIH ADA DAN JUGA PIHAK PEREMPUAN (1)-(5) MASIH ADA, MAKA CUKUP AMBIL 1 LAKI-LAKI DAN 2 PEREMPUAN....
JIKA TIDAK LENGKAP, MAKA DARI ITU DISINILAH"KECACATAN JUMLAH AHLI WARIS" YANG BISA MENYEBABKAN "KELEBIHAN" ATAU 'AUL.........
-------------------------------------------------------------------------------------------
Rebecca (FFI) dengan sempitnya mengatakan:
---------
jumlah seluruh harta= 15.000.000,00 + 20.000.000,00 + 5.000.000,00 = 40.000.000 ----> LOH, KOK KELEBIHAN??
---------
mari kita bahas!
suami: 1/2
2 saudara perempuan: 2/3
ibu: 1/6
sebelum itu, kita harus pahami maksud ayat tersebut,
Allah menyebutkan "dari harta yang ditinggalkan" BUKAN "dari nilai harta yang ditinggalkan"
maka, jika kita menjumlahkan 1/2 + 2/3 + 1/6 = lebih dari 1 memang salah total, sebab HASILNYA TIDAK HARUSDAN TIDAK MUNGKIN 1...
karena, harta yang ditinggalkan si mayt TIDAK HANYA UANG SEJUMLAH Rp 30.000.000,- dan jangan lupa, seseorang mati hanya membawa kain kafan, maka harta yang diwariskan selain uang bisa rumah, mobil, hp, BAHKAN CELANA DALAM SEKALIPUN....
ingat, 1/2, 2/3, dan 1/6 hanya konstanta, BUKAN koefisien bilangan dari suatu variabel, mengingat firman Allah adalah "harta yang ditinggalkan" BUKAN"nilai harta yang ditinggalkan yaitu uang"..
sebagai illustrasi, lihat contoh ketiga persamaan di bawah ini:
A. 1/2 + 2/3 + 1/6 = 4/3 → ini adalah konstanta...
B. 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x = 4/3 x → ini koefisien dari x...
bagaimana dengan ini:
C. 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x = 1y → ini koefisien dengan variabel lebih dari satu (x dan y), dan jumlah (1/2 x + 2/3x + 1/6 x) tidak harus 1 (satu)...
persamaan A semua bilangannya hanya konstanta,
persamaan B mempunyai koefisien bilangan yaitu 1/2, 2/3, 1/6, dan 4/3, dan hanya ada satu variabel parameter yaitu "x",
persamaan C, mempunyai koefisien bilangan yaitu 1/2, 2/3, 1/6, dan 4/3, ada 2 variabel parameter x dan y; boleh x = y atau x ≠ y...
persamaan A, B, dan C sah-sah saja, TAPI DALAM KONTEKS KASUS INI, persamaan A MUTLAK tidak berguna...
persamaan B sudah mendekati TAPI DALAM KONTEKS FARAIDH TIDAK MASUK AKAL, ya jangan dipergunakan, sebab ini pembuktian empiris...
persamaan C bagaimana?
coba kita perhatikan lagi firman Allah di atas:
AN-NISA':12 → "Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak"
AN-NISA':176 → "…tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal"
AN-NISA': 11 → "Dan untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam"
semua bagian disebutkan dan diikuti dengan kata-kata yang diulang-ulang:
"…dari harta yang ditinggalkan"...
berarti tiap-tiap "nilai bagian", melekat erat dengan"harta yang
ditinggalkan".. (Tiap-tiap koefisien bilangan berdampingan dengan parameter x),
jadi bukan 1/2, 2/3, 1/6 dst, melainkan tepatnya adalah 1/2 x, 2/3 x, 1/6 x dst (dimana x adalah Satuan Unit harta yang ditinggalkan)...
perhatikan awal kalimat dalam surat An-Nisa':11 di atas:
"Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu.."
ini artinya adalah pembagian "pusaka" BAGI KETURUNANMU yang dalam hal ini adalah "anak-anakmu"...
jadi di dalam Firman Allah di atas, pusaka, harta, pemberi waris, dan penerima waris merupakan komponen yang terletak di dalam konsep Integral (Anti-Turunan) dan Differensial (Turunan)...
-------------------------------------------------------------------------------------------
INTEGRAL
Integral adalah kontra dari Differensial, terbagi atas 2 cabang dasar, Integral Tertentu (dengan batasan) dan Integral Tak Tentu (tanpa batasan), tentunya Integral Tak Tentu yang akan dibahas..
rumus aljabar integral tak tentu sbb:
∫ f(x) dx = f'(x) + C
∫ ax dx = a/n+1 xⁿ΅¹ + C; n ≠ 1
keterangan:
΅ = + (plus) dalam bentuk pangkat -soalnya ga ada nih diinsert table plus pangkat, hehe..-
n = pangkat x..
a = konstanta..
x = variabel (peubah)..
C = konstanta pembantu..
DIFFERENSIAL
Differensial adalah Turunan (Derivatif), rumus aljabar turunan sbb:
y = xⁿ → y' = nxⁿˉ¹
keterangan:
n = pangkat x..
x = variabel (peubah)..
------------------------------------------------------------------------------------------
telah diketahui,
y = Pusaka...
x = Satuan unit "harta yang ditinggalkan"...
y = Pusaka (Integral dari Harta)
maka:
dy/dx = Harta yang ditinggalkan/diturunkan untuk anak-anakmu
= turunan atau differential dari y terhadap x,
F(x) = Persamaan fungsi dari Harta yang ditinggalkan (Pusaka yang diturunkan), sesuai contoh kasus di atas
dimana: F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x
jadi:
dy/dx = F(x)
∫ dy/dx = ∫ F(x)
∫ 1 dy = ∫ F(x) dx
y + C = F'(x) + C123
subtitusikan:
karena F(x) = 1/2 x + 2/3 x + 1/6 x, maka:
∫ dy/dx = ∫ (1/2 x + 2/3 x + 1/6 x)
∫ 1 dy = ∫ (1/2 x + 2/3 x + 1/6 x) dx
∫ 1 dy = ( ∫ 1/2 x dx ) + ( ∫ 2/3 x dx ) + ( ∫ 1/6 x dx )
---------------
1. ∫ 1/2 x dx = 1/2 / 1+1 x¹΅¹ + C = 1/2 / 2 x² + C = 1/2.1/2 x² + C = 1/4 x² + C (C adalah C1)
2. ∫ 2/3 x dx = 2/3 / 1+1 x¹΅¹ + C = 2/3 / 2 x² + C = 2/3.1/2 x² + C = 2/6 x² + C = 1/3 x² + C (C adalah C2)
3. ∫ 1/6 x dx = 1/6 / 1+1 x¹΅¹ + C = 1/6 / 2 x² + C = 1/6.1/2 x² + C = 1/12 x² + C (C adalah C3)
---------------
y + C = (1/4 x² + C1) + (1/3 x² + C2) + (1/12 x² + C3)
y + C = (3/12 x² + C1) + (4/12 x² + C2) + (1/12 x² + C3)
(lihat persamaan di atas y + C = F'(x) + C123, C123 = C1+C2+C3)
C, C1, C2, C3 adalah arbitrary constanta (konstanta pembantu),
apabila C = C1 = C2 = C3 = 0
y = (3/12 x²) + (4/12 x²) + (1/12 x²)
y = 8/12 x²
y = 2/3 x² (fungsi non-linier)
subtitusi y dengan nilai warisan dari contoh di atas:
30 jt = 2/3 x² dimana y = 30 jt
x² = 45 jt
x = ²√45 jt ≈ 6708,20 (pembulatan untuk
memudahkan pemahaman)
(≈ adalah satuan unit harta yang ditinggalkan)
subtitusikan nilai x² ke dalam masing-masing persamaan
y + C = (3/12 x² + C1) + (4/12 x² + C2) + (1/12 x² + C3)
atau,
y + C = (3/12 (≈6708,20²)+ C1) + (4/12 (≈6708,20 ²) + C2)+
(1/12 (≈6708,20²) + C3)
apabila C = C1 = C2 = C3 = 0
y = 3/12 (45jt) + 4/12 (45JT) + 1/12 (45JT)
y = 11.250.000 + 15.000.000 + 3.750.000 = 30.000.000 → TIDAK BERLEBIH, PAS...
sehingga,
- Suami mendapat Rp 11.250.000,-
- 2 Saudara Perempuan Rp 15.000.000,-
- Ibu Rp 3.750.000,-
apabila asumsi C, C1 atau C2 atau C3 tidak nol, maka berarti ada pihak lain penerima waris yaitu fakir miskin, anak yatim dan atau pihak kerabat.
C dan C1 + C2 + C3 = fakir miskin + anak yatim + pihak kerabat (dan boleh nol)...
-------------------------------------------------------------------------------------------
jika di atas berdasarkan tafsir "DARI HARTA YANG DITINGGALKAN", maka bagaimana jika kita uji berdasarkan metode yang dipakai Khalifah 'Umar.ra yaitu pengoperasian aljabar sederhana:
harta waris mayt = 30.000.000,00
jumlah seluruh harta= 15.000.000,00 + 20.000.000,00 + 5.000.000,00 = 40.000.000
kelebihan (defisit) Rp 10.000.000,00 (40.000.000,00 - 30.000.000,00)
defisit ini juga diwariskan dan setiap ahli waris mendapat jumlah defisit sesuai perbandingan bagian hak warisnya, tapi bagaimana cara mewariskan defisit sementara defisit ini abstrak, ghaib...
lalu, 1/2, 2/3, 1/6, KPK 2, 3, 6 adalah 6,
1/2 menjadi 3/6
2/3 menjadi 4/6
1/6 menjadi 1/6
hasil 3/6 + 4/6 + 1/6 = 8/6
ambil seluruh pembilang... naikkan 6 menjadi 8...
cara menaikkan dengan rasio:
suami : 2 saudara perempuan : Ibu
1/2 : 2/3 : 1/6
3 : 4 : 1 (pembilang masing-masing),
3 + 4 + 1 = 8 (penyebut seluruhnya, jadi 8)
pembilang tersebut juga bisa dicari lewat perkalian 6 sesuai KPK:
1/2 x 6 = 3
2/3 x 6 = 4
1/6 x 6 = 1
jadi,
3/8 kadar defisit suami
4/8 kadar defisit saudara perempuan
1/8 kadar defisit ibu
defisit suami = 3/8 dari 10.000.000,00 = 3.750.000,00
defisit 2 saudara perempuan = 4/8 dari 10.000.000,00 =5.000.000,00
defisit ibu = 1/8 dari 10.000.000,00 = 1.250.000,00
langkah berikutnya, setelah menghitung "uang abstrak" tersebut, barulah mencari bagian kadar masing-masing, cara mencarinya bukan dibagi 3/8 4/8 1/8 dengan jumlah warisan semua seperti dibagi 1/2 2/3 1/6 di atas, tapi dikurangi hasil kelebihan baru dikurangijumlah warisan:
warisan suami awalnya: Rp 15.000.000,00
defisitnya: Rp 3.750.000,00
maka warisan untuk suami: Rp 15.000.000,00 – Rp 3.750.000,00 = Rp 11.250.000,-
warisan 2 saudara perempuan awalnya: Rp 20.000.000,00
defisitnya: Rp 5.000.000,00
maka warisan untuk 2 saudara perempuan: Rp 20.000.000,00 – Rp 5.000.000,00 = Rp 15.000.000,-
warisan ibu yang awalnya: Rp 5.000.000,00
defisitnya: Rp 1.250.000,00
maka warisan untuk ibu: Rp 5.000.000,00 – Rp 1.250.000,00 = Rp 3.750.000,-
SAMA KAN?
jika warisan yang diterima itu dijumlahkan, maka:
Rp 11.250.000,00 (suami) + Rp 15.000.000,00 (2 saudara perempuan) + Rp 3.750.000,00 (Ibu) = Rp 30.000.000,- → PAS, TIDAK BERLEBIH...
------------------------------------------------------------------------------------------
cara yang lebih mudah lagi adalah tanpa rasio, namun perlu mengetahui angka permasalahan 'al dan penaikannya, inilah cara 'Umar.ra bin Khaththab..
angka permasalahan: 6, 12, 24
metode yang dipakai dari contoh kasus, dilihat berdasarkan perspektif ahli waris:
PERTAMA, untuk 6 yaitu:
1. dinaikkan menjadi 7
2. dinaikkan menjadi 8
3. dinaikkan menjadi 9
4. dinaikkan menjadi 10
KEDUA, untuk 12 yaitu:
1. dinaikkan menjadi 13
2. dinaikkan menjadi 15
3. dinaikkan menjadi 17
KETIGA, untuk 24 yaitu:
dinaikkan menjadi 27
NB: ingat, penaikan ini hanya gambaran, untuk membuktikan bisa lewat rasio (perbandingan)!
cara membedakan kasus 'aul dilihat dari pokok angka permasalahan, contoh:
1. setiap masalah atau keadaan yang di dalamnya terdapat ahli waris yang berhak mendapatkan bagian setengah (1/2) dari harta waris, kemudian yang lain berhak mendapatkan sisanya, atau dua orang ahli warisyang masing-masing berhak mendapatkan bagian setengah (1/2), maka pokok masalahnya dari dua (2), dan tidak dapat di-'aul-kan...
2. setiap masalah atau keadaan yang di dalamnya terdapat ahli waris yang berhak mendapat bagian sepertiga (1/3) dan yang lain sisanya, atau dua orang ahli waris yang satu berhak mendapat bagian sepertiga(1/3) dan yang lainnya dua per tiga (2/3), maka pokok masalahnya dari tiga (3), dan tidak ada 'aul...
3. setiap masalah atau keadaan yang di dalamnya terdapat ahli waris yang berhak mendapat bagian seperempat (1/4) dan yang lain sisanya, atau dua orangahli waris yang satu berhak mendapat seperempat (1/4) dan yang lain berhak mendapat setengah (1/2), maka pokok masalahuya dari empat (4), dan dalam hal ini tidak ada 'aul...
4. setiap masalah atau keadaan yang di dalamnya terdapat ahli waris yang berhak mendapat bagian seperdelapan (1/8) dan yang lain sisanya, atau dua orang ahli waris yang satu berhak mendapat seperdelapan dan yang lainnya setengah, maka pokok masalahnya dari delapan, dan tidak ada 'aul...
jadi penyebut selain 6, 12, dan 24 tidak di'aulkan karenatidak ada kelebihan...
...SUBHANALLAH...
ingat! 'aul terjadi karena "kecacatan jumlah ahli waris"...
ingat! ahli waris yang normal (jika masih hidup atau jika ahli waris itu ada) adalah dari laki-laki 3 orang dari 15 calon ahli waris dan dari perempuan 5 orang dari 10 calon ahli waris...
jangan suka terkecoh dengan soal misalnya yang meninggal memiliki 10 anak 12 istri seorang kakek seorang nenek, dan sebagainya...
cukup kita singkirkan kandidat-kandidat selain dari di atas apabila masih lengkap semuanya...

Selasa, 29 Maret 2011

Keutamaan menghafal Al qur'an

1. Menghapal Al Quran merupakan keutamaan rabbani yang datang dari Allah SWT.
Bahkan nikmat menghapal Quran sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapat wahyu.
Rasulullah SAW menjelaskan, “Barangsiapa yang membaca (hafal) Quran, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian hanya saja tidak diwahyukan kepadanya. Tidak pantas bagi hafidzh quran bersama siapa saja yang ia dapati dan tidak melakukan kebodohan terhadap orang yang melakukan kebodohan(selektif dalam bergaul) sementara dalam dirnya terdapat firman Allah.” (HR. Hakim)
2. Seorang hafidz quran adalah orang yang mendapat penghargaan khusus dari Nabi SAW
Diantara penghargaan nabi yang pernah diberikan nabi kepada sahabat penghapal quran adalah perhatian yang khusus kepada syuhada Uhud dengan mendahulukan pemakamannya dan dalam pengiriman delegasi Rasulullah memilih orang yang paling banyak hafalannya sebagai delegasi.
“Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, “Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al Quran, ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
Dari Abu Hurairah ia berkata, “Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak umlahnya,kemudian Rasulullah mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampaikanlah pada Shahabi yang paling muda usaianya, beliau bertanya, “Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab, “Aku hafal surat ini..surat ini..dan surat Al Baqarah.”Benarkah kau hafalsurat Al Baqarah?” Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, “Benar.” Nabi bersabda, “Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi.” (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa’i)
3. Menghapal Al Quran merupakan ciri orang yang diberi ilmu
“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyatadi dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (QS Al-Ankabut : 49)
4. Hafidz quran merupakan keluarga Allah di muka bumi
Daripada Anas ra. Ia berkata Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia.” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli quran (orang yang membaca atau menghapal quran dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad)
5. Menghormati hafidz quran berarti mengagungkan Allah
Daripada Abu Musa Al Asya’ari ra ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Diantara perbuatan mengagungkan Allah adalah menghormati orang Islam yang sudah tua, menghormati orang yang menghafal quran yang tidak berlebih-lebihan dalam mengamalkan isinya dan tidak membiarkan Al Quran tidak diamalkan serta menghormati kepada penguasa yang adil.” (HR. Abu Daud)
6. Al Quran menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
7. Mereka lebih berhak menjadi iman sholat
Daripada Ibnu Mas’ud ra. Dari Rasulullah SAW beliau bersabda:
“Yang menjadi imam dalam sholat suatu kaum adalah yang paling banyak hapalannya.” (HR. Muslim)
**Keutamaan di Akhirat**
1. Al Quran akan menjadi syafaat bagi penghapalnya
Dari Abi Umamah ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata, “Bacalah Quran, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafaat pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafal).” (HR. Muslim)
2. Hifdzul Quran akan meninggikan derajat manusia di surga
Dari Abdillah bin Amri bin ‘Ash dari nabi SAW. Ia bersabda, “Akan dikatakan kepada shahib quran, “Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau mentartilkan Al Quran di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi).
Para ulama menjelaskan arti shahib Quran adalah orang yang hafal semuanya atau sebagian, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya, dan berakhlak seperti isinya.
3. Penghafal Quran bersama para malaikat yang mulia dan taat
“Dan perumpamaan orang yang membaca Quran sedangkan ia hafal ayat-ayatNya bersama para malaikat yang mulia dan taat.” (Muttafaqun ‘alaih)
4. Bagi para penghafal Quran akan diberikan mahkota kehormatan
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Baginda bersabda, orang yang hafal Al Quran nanti akan datang dan Al Quran akan berkata: “Wahai Tuhan, pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.”Maka orang tersebut diberikan makhota kehormatan. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahkanlah pakaiannya.” Maka orang itu diberi pakaian kehormatannya. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan, redailah dia.” Maka kepadanya dikatakan, “Baca dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia diberi tambahan satu kebajikan.” (HR. At Tirmidzi)
5. Orang tua memperoleh pahala khusus jika anaknya penghafal Al Quran
Dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah SAW bersabda “Siapa yang membaca Al Quran, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini? Dijawab “Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Quran”. (HR. Al Hakim)
6. Penghafal Quran adalah orang yang tidak rugi dalam perdagangannya
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS Faathir : 29-30)
Ada beberapa keutamaan-keutamaan yang lain yang haditsnya dhaif, antara lain penghafal Al Quran tidak pernah pikun, akalnya selalu sehat, dapat memberi syafaat pada sepuluh orang keluarganya, orang paling kaya, doanya selalu dikabulkan, dan pembawa panji-panji Islam.
Wassalamu’alaikum wr wb,,,,
Referensi :
1. http://barkahqordhofa.wordpress.com/2009/01/31/keutamaan-penghapal-al-quran/
2. http://www.hafizpage.tripod.com/keutamaan_penghafaz.htm
3. http://eidariesky.wordpress.com/2009/06/21/keutamaan-menghafal-al-qur%E2%80%99an/

Minggu, 27 Maret 2011

SEJARAH NATAL

SEJARAH NATAL
Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih – yang mereka sebut Tuhan Yesus.
Peringatan Natal baru tercetus antara tahun 325 – 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang kadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).
Kelahiran Yesus Menurut Bibel
Untuk menyibak tabir Natal pada tanggal 25 Desember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran Yesus, marilah kita simak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiranYesus sebagaimana dalam Lukas 2:1:8 dan Matius 2:1, 10, 11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran Yesus).
Lukas 2:1-8:
Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktuKirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
Demikian juga Yusuf pergi dan kota Nazaret di Galilea keYudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud-supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannyayang sedang mengandung.
Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya didalam palungan, karena tidak adatempat yang bagi mereka di rumah penginapan.
Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
Jadi, menurut Bibel, Yesus lahir pada masa kekuasaan Kaisar Agustus yang saat itu sedang melaksanakan sensus penduduk (7 M = 579 Romawi). Yusuf, tunangan Maryam Ibu Yesus berasal dari Betlehem, maka merekabertugas ke sana, dan lahirlah Yesus Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempatmakanan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana gembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput.
Menurut Matius 2:1, 10, 11:
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintangitu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya.
Jadi menurut Matius, Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintahkan tahun 37 SM – 4 M (749 Romawi), ditandai dengan bintang-bintang yang terlihat oleh orang-orang Majusi dari Timur.
Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran Yesus. Namun begitu keduanya menolak kelahiran Yesus tanggal 25 Desember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan gembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan kondisi musim panas sehingga gembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Desember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestina pada bulan Desember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal tidak mustahil.
Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al Qur’antelah memberikan jawaban tentang kelahiran Yesus (Isa alaihissalam).
“Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu”. (Surat Maryam: 23-25).
Jadi menurut Al Qur’an Yesus dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristen Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23) : Yesus lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan: Agustus – September.
Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut:
There is, moreover, no authority for the belief than December 25 was the actual birthday of Jesus. If we cangive any credence to the bith-story of Luke, with the shepherds keeping watch by night in the fields near Bethlehem, the birth of Jesus did not take place in winter, when the night temperature is so law in the hill country of judea that snow is not uncommon. After much argument our christmas day seems to have been accepted about A.D. 3000.
(Kepercayaan, bahwa 25 Desember adalah hari lahir Yesus yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana gembala-gembala waktu malam menjaga di padang di dekat Behtlehem, maka hari lahir Yesus tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pengunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 200 Masehi).
Pada Tahun Berapa Yesus Lahir?
Umat Kristen beranggapan bahwa Yesus dilahirkan pada tahun I, karena penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran Yesus. Namun Injil Lukas 2:1 (sudah dikutip sebelumnya) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan Kaisar Agustus, jadi antara tahun 27 Sebelum Masehi – 14 Sesudah Masehi.** Sedangkan Matius 2:1 (juga telah dikutip) menyatakan Yesus lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi – 4 sesudah Masehi.
Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristen tentang kelahiran Yesus dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwan-ilmuwan mereka ada yang menyatakan Yesus lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah masehi. Antara lain kita kutip buku tulisan rev. Dr. Charles Franciss Petter, MA., B.D., S.T.M. yang berjudul The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut:
In the nineteehnt century, when it became evident and was finally admitted that Herod died in the year 4 B.C. and it was recalled that, according to story in Matthew’s Gospel (2:16), King Herod, in order to eliminate little Jesus as a possible “King of the Jews”,had ordered all infants of two years old and under to be killed, the birth-date of Jesus 0bviously had to be moved back to 4 B at least. Today, scholars prefer 5 to 6 B as the date best accomodating the indonsistent and even cont5radictory traditions, legens, and gospels, although some historians push the date back to 8 and 10 b.C. The problem of the correct dating of Jesus’ birth, life, and death has now been raised again (due to several statemensin these Essence Scrolls) along with the related question on the deity.
(Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diajui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dansetelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan Yesus yang masih bayi yang katanya bakal jadi raja orang-orang Yahudi, maka jelaslah tanggal lahir Yesus harus digeser ke belakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong menggeserkan tanggal lahirnya Yesus itu5 sampai 6 tahun ke belakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran Yesus, kehidupannya dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali karena adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam gulungan-gulungan Essene (yang terdapat di guaQamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanannya juga harus dibangkitkan kembali).
Jadi sampai hari inipun tidak ada kejelasan tahun berapa Yesus dilahirkan.
Asal usul Perayaan Natal 25 Desember
Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Natal tidak ada dalam Bibel dan Yesus tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen Katolik pada abad ke 4 M. Dan peringatan inipun berasaldari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4M dunia masih dikuasai oleh imperium romawi yang paganis politheisme.
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganutagama Katholik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pagannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun = matahari; day = hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember.
Maka supaya agama Katholik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan = Yesus).
Maka pada konsili tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus. Juga diputuskan: Pertama, hari Minggu (Sunday = hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristen. Ketiga, membuat patung-patung Yesus, untuk menggantikan patung Dewa Matahari.
Sesudah Kaisar Konstantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 Masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katholik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristen oleh Kaisar Konstantin dengan agama paganisme politheisme nenek moyang.
Demikian asal-usul Christmas atau Natal yang dilestarikan oleh orang-orang Kristen di seluruh dunia sampai sekarang.
Darimana kepercayaan paganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Desember?
Mari kita telusuri melalui Bibel maupun sejarah kepercayaan paganis yang dianut oleh bangsa Babiloniakuni di dalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud).
H.W. Armstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worldwide Church of God, California USA, 1994, menjelaskan:
Namrud cucu Ham. Anak nabi Nuh adalah pendiri sistemkehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nirod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kota “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad” antara lain dengan keberaniannya mengawiniibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”.
Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus istrinya. Maka setelah Namrud mati Semiramis menyebarkan ajaran, bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen”yang tumbuh dari sebatang kayu mati.
Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Desember. Inilah asal-usul pohonNatal.
Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipujasebagai “anak suci dari surga”.
Putaran jaman menyatakan bahwa penyembah berhalaversi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan obyek penyembahan “Ibu dan Anak” (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di Mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”, di Roma disebut “Fortuna dan Yupiter”. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di China, Jepang, dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa, dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Desember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa).
1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga diyakini dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, karena ia pun mengalami kematian, dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengagum sekaligus penganut kepercayaan ini.
2. Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai12 bintang/planet.
3. Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewapenduduk asli tanah Kana?an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan.
5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besar dan dijadikan sebagai pesta rakyat.
Demikian juga Serapsis, Attis, Isis, Horus,Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zrates (Bangsa Persia) dan Fo Hi (Bangsa China). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Solulus, Aristonicus, Tibarius, Grocesus, Yupiter, Minersa, Easter.
Jadi, konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Desember, disalib/dibunuh kemudian dibangkitkan, sudah ada sejak zaman purba.
Konsep/dogma agama bahwa yesus adalah anak Tuhandan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi, dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi karena mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi Yesus. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah kebohongan yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada jemaat di Roma.
Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ? (Roma 3:7).
Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu. Yesus telah mensinyalir lewat pesannya:
Jawab Yesus kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang?. (Matius 24:4-5).
Pandangan Bibel Tentang Upacara Natal
Untuk mengetahi pandangan Bibel tentang perayaan Natal yang diwarisi dari tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4:
“Beginilah firman Tuhan: “Janganlah biasakan dirimudengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu?Orang memperindahnya dengan emas dan perak, orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang.”
Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Natal, yaitu melarang orang Kristen mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa penyembah berhala.
Selanjutnya mari kita simak penjelasan dalam Yeremia 10:5:
“Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara, orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapat.”
Sumber-sumber Kristen yang Menolak Natal
1. Catholic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Chrismas:
“Natal bukanlah upacara gereja yang pertama … melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari, kemudian dijadikan hari kelahiran Yesus.”
Dalam buku yang sama, tentang “Natal Day” dinyatakan sebagai berikut:
“Di dalam kitab suci tidak ada seorangpun yang mengadakan upacara atau menyelenggarakan perayaan untuk merayakan hari kelahiran Yesus. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Fir’aun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.”
2. Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
“Natal bukanlah upacara gereja abad pertama, Yesus Kristus atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakannya, dan Bible juga tidak pernah menganjurkannya. Upacara ini diambi oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.’
3. Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944, menyatakan:
“Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Natal tidak pernah dirayakan oleh umat Kristen. Pada umumnya umat Kristen hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran orang tersebut”. (Perjamuan Suci, yang termaktub dalam kitab PerjanjianBaru hanyalah untuk mengenang kematian Yesus Kristus) … Perayaan Natal yang dianggap sebagai hari kelahiran Yesus, mulai diresmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M, Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristen untuk merayakan hari kelahiran Yesus, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari “Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran Yesus.”
Keterangan:
** Jika kita menerima keterangan Injil Lukas, maka Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi. Hal ini didasarkan pada keterangan Injil Lukas yang menempatkan pembaptisan Yesus pada tahun ke-15 pemerintahan Kaisar Roma Tiberius, dan saat Pontius Pilatus menjadi pejabat gubernur Yudaea (Lukas 3:1), dan bahwa Kaisar Tiberius menggantikan Kaisar Agustus pada tahun 14 Masehi,* maka Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis pada tahun 29 Masehi, yakni ketika Yesus berumur kira-kira 30 tahun (Lukas 3:23). Iniberarti, Yesus dilahirkan pada tahun 2 Sebelum Masehi.

Sabtu, 26 Maret 2011

Budidaya belut

Empat Bulan Panen Belut
Membesarkan belut hingga siap panen dari bibit umur 1-3 bulan butuh waktu 7 bulan. Namun, Ruslan Roy, peternak sekaligus eksportir di Jakarta Selatan, mampu menyingkatnya menjadi 4 bulan. Kunci suksesnya antara lain terletak pada media dan pengaturan pakan.
Belut yang dipanen Ruslan rata-rata berbobot 400 g/ekor. Itu artinya sama dengan bobot belut yang dihasilkan peternak lain. Cuma waktu pemeliharaan yang dilakukan Ruslan lebih singkat 3 bulan dibanding mereka. Oleh karena itu, biaya yang dikeluarkan Ruslan pun jauh lebih rendah. Selain menekan biaya produksi, panen dalam waktu singkat itu mampu mendongkrak ketersediaan pasokan, ujar Ruslan.
Pemilik PT Dapetin di Jakarta Selatan itu hanya mengeluarkan biaya Rp8.000 untuk setiap kolam berisi 200 ekor. Padahal, biasanya para peternak lain paling tidak menggelontorkan Rp14.000 untuk pembesaran jumlah yang sama. Semua itu karena Ruslan menggunakan media campuran untuk pembesarannya.
Media campuran
Menurut Ruslan, belut akan cepat besar jika medianya cocok. Media yang digunakan ayah dari 3 anak itu terdiridari lumpur kering, kompos, jerami padi, pupuk TSP, danmikroorganisme stater. Peletakkannya diatur: bagian dasar kolam dilapisi jerami setebal 50 cm. Di atas jerami disiramkan 1 liter mikroorganisma stater. Berikutnya kompos setinggi 5 cm. Media teratas adalah lumpur kering setinggi 25 cm yang sudah dicampur pupuk TSP sebanyak 5 kg.
Karena belut tetap memerlukan air sebagai habitat hidupnya, kolam diberi air sampai ketinggian 15 cm darimedia teratas. Jangan lupa tanami eceng gondok sebagai tempat bersembunyi belut. Eceng gondok harusmenutupi ¾ besar kolam, ujar peraih gelar Master of Management dari Philipine University itu.
Bibit belut tidak serta-merta dimasukkan. Media dalam kolam perlu didiamkan selama 2 minggu agar terjadi fermentasi. Media yang sudah terfermentasi akan menyediakan sumber pakan alami seperti jentik nyamuk, zooplankton , cacing, dan jasad-jasad renik. Setelah itu baru bibit dimasukkan.
Pakan hidup
Berdasarkan pengalaman Ruslan, sifat kanibalisme yang dimiliki Monopterus albus itu tidak terjadi selama pembesaran. Asal, pakan tersedia dalam jumlah cukup. Saat masih anakan belut tidak akan saling mengganggu.Sifat kanibal muncul saat belut berumur 10 bulan, ujarnya. Sebab itu tidak perlu khawatir memasukkan bibit dalam jumlah besar hingga ribuan ekor. Dalam 1 kolam berukuran 5 m x 5 m x 1 m, saya dapat memasukkan hingga 9.400 bibit, katanya.
Pakan yang diberikan harus segar dan hidup, seperti ikan cetol, ikan impun, bibit ikan mas, cacing tanah, belatung, dan bekicot. Pakan diberikan minimal sehari sekali di atas pukul 17.00. Untuk menambah nafsu makan dapat diberi temulawak Curcuma xanthorhiza . Sekitar 200 g temulawak ditumbuk lalu direbus dengan 1 liter air. Setelah dingin, air rebusan dituang ke kolam pembesaran. Pilih tempat yang biasanya belut bersembunyi, ujar Ruslan.
Pelet ikan dapat diberikan sebagai pakan selingan untukmemacu pertumbuhan. Pemberiannya ditaburkan ke seluruh area kolam. Tak sampai beberapa menit biasanya anakan belut segera menyantapnya. Pelet diberikan maksimal 3 kali seminggu. Dosisnya 5% dari bobot bibit yang ditebar. Jika bibit yang ditebar 40 kg, pelet yang diberikan sekitar 2 kg.
Hujan buatan
Selain pakan, yang perlu diperhatikan kualitas air. Bibit belut menyukai pH 5-7. Selama pembesaran, perubahanair menjadi basa sering terjadi di kolam. Air basa akan tampak merah kecokelatan. Penyebabnya antara lain tingginya kadar amonia seiring bertumpuknya sisa-sisa pakan dan dekomposisi hasil metabolisme. Belut yang hidup dalam kondisi itu akan cepat mati, ujar Son Son. Untuk mengatasinya, pH air perlu rutin diukur. Jika terjadi perubahan, segera beri penetralisir.
Kehadiran hama seperti burung belibis, bebek, dan berang-berang perlu diwaspadai. Mereka biasanya spontan masuk jika kondisi kolam dibiarkan tak terawat.Kehadiran mereka sedikit-banyak turut mendongkrak naiknya pH karena kotoran yang dibuangnya. Hama bisadihilangkan dengan membuat kondisi kolam rapi dan pengontrolan rutin sehari sekali, tutur Ruslan.
Suhu air pun perlu dijaga agar tetap pada kisaran 26-28 o C. Peternak di daerah panas bersuhu 29-32 o C, seperti Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi, perlu hujan buatan untuk mendapatkan suhu yang ideal. Son Son menggunakan shading net dan hujan buatan untuk bisamendapat suhu 26 o C. Bila terpenuhi pertumbuhan belutdapat maksimal, ujar alumnus Institut Teknologi Indonesia itu.
Shading net dipasang di atas kolam agar intensitas cahaya matahari yang masuk berkurang. Selanjutnya 3 saluran selang dipasang di tepi kolam untuk menciptakan hujan buatan. Perlakuan itu dapat menyeimbangkan suhu kolam sekaligus menambah ketersediaan oksigen terlarut. Ketidakseimbangan suhumenyebabkan bibit cepat mati, ucap Son Son.
Hal senada diamini Ruslan. Jika tidak bisa membuat hujan buatan, dapat diganti dengan menanam eceng gondok di seluruh permukaan kolam, ujar Ruslan. Dengan cara itu bibit belut tumbuh cepat, hanya dalam tempo 4 bulan sudah siap panen. ( Hermansyah )
Mari Rebut Pasar Belut
Siang itu Juli 2006 di Batutulis, Bogor. Pancaran matahari begitu terik membuat Ruslan Roy berteduh. Ia tetap awas melihat kesibukan pekerja yang memilah belut ke dalam 100 boks styrofoam. Itu baru 3,5 ton daripermintaan Hongkong yang mencapai 60 ton/hari, ujar Ruslan Roy.
Alumnus Universitras Padjadjaran Bandung itu memang kelimpungan memenuhi permintaan belut dari eksportir. Selama ini ia hanya mengandalkan pasokan belut dari alam yang terbatas. Sampai kapan pun tidak bisa memenuhi permintaan, ujarnya. Sebab itu pula ia mulai merintis budidaya belut dengan menebar 40 kg bibit pada Juli 1989.
Roy-panggilan akrab Ruslan Roy-memperkirakan seminggu setelah peringatan Hari Kemerdekaan ke-61 RI semua Monopterus albus yang dibudidayakan di kolam seluas 25 m 2 itu siap panen. Ukuran yang diminta eksportir untuk belut konsumsi sekitar 400 g/ekor. Bila waktu itu tiba, eksportir di Tangerang yang jauh-jauh hari menginden akan menampung seluruh hasil panen.
Untuk mengejar ukuran konsumsi, peternak di Jakarta Selatan itu memberi pakan alami berprotein tinggi seperti cacing tanah, potongan ikan laut, dan keong mas. Pakan itu dirajang dan diberikan sebanyak 5% daribobot tubuh/hari.
Dengan asumsi tingkat kematian 5-10% hingga berumur 9 bulan, Roy menghitung 4-5 bulan setelah menebar bibit, ia bakal memanen 400 kg belut. Dengan harga Rp40.000/kg, total pendapatan yang diraup Rp16-juta. Setelah dikurangi biaya-biaya sekitar Rp2-juta, diperoleh laba bersih Rp14-juta.
Keuntungan itu akan semakin melambung karena pada saat yang sama Roy membuat 75 kolam di Rancamaya, Bogor, masing-masing berukuran sekitar 25 m 2 berkedalaman 1 m. Pantas suami Kastini itu berani melepas pekerjaannya sebagai konsultan keuangan di Jakarta Pusat.
Perluas areal
Nun di Bandung, Ir R. M. Son Son Sundoro, lebih dahulu menikmati keuntungan hasil pembesaran belut. Itu setelah ia dan temannya sukses memasok ke beberapa negara. Sebut saja Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Korea, Malaysia, dan Thailand. Menurut Son Son pasar belut mancanegara tidak terbatas. Oleh karena itu demimenjaga kontinuitas pasokan, ia dan eksportir membuat perjanjian di atas kertas bermaterai. Maksudnya agar importir mendapat jaminan pasokan.
Sejak 1998, alumnus Teknik dan Manajemen Industri di Institut Teknologi Indonesia, itu rutin menyetor 3 ton/hari ke eksportir. Itu dipenuhi dari 30 kolam berukuran 5 m x 5 m di Majalengka, Ciwidey, Rancaekek,dan 200 kolam plasma binaan di Jawa Barat. Ia mematok harga belut ke eksportir US$4-US$5, setara Rp40.000-Rp60.000/kg isi 10-15 ekor. Sementara harga di tingkat petani plasma Rp20.000/kg.
Permintaan ekspor belut
Negara Tujuan
Kebutuhan (ton/minggu)
Jepang
1.000
Hongkong
350
Cina
300
Malaysia
80
Taiwan
20
Korea
10
Singapura
5
Sumber: Drs Ruslan Roy, MM, Ir R. M. Son Son Sundoro, www.eelstheband.com , dan telah diolah dari berbagai sumber.
Terhitung mulai Juli 2006, total pasokan meningkat drastis menjadi 50 ton per hari. Itu diperoleh setelah pria 39 tahun itu membuka kerjasama dengan para peternak di dalam dan luar Pulau Jawa. Sebut saja pada awal 2006 ia membuka kolam pembesaran seluas 168 m2 di Payakumbuh, Sumatera Barat. Di tempat lain, penggemar travelling itu juga membuka 110 kolam jaring apung masing-masing seluas 21 m2 di waduk Cirata, Kabupaten Bandung. Total jenderal 1-juta bibit belut ditebar bertahap di jaring apung agar panen berlangsung kontinu setiap minggu. Dengan volume sebesar itu, ayah 3 putri itu memperkirakan keuntungansebesar US$2.500 atau Rp 20.500.000 per hari.
Di Majalengka, Jawa Barat, Muhammad Ara Giwangkara juga menuai laba dari pembesaran belut. Sarjana filsafat dari IAIN Sunan Gunungjati, Bandung, itu akhir Desember 2005 membeli 400 kg bibit dari seorang plasma di Bandung seharga Rp11,5- juta. Bibit-bibit itu kemudian dipelihara di 10 kolam bersekat asbes berukuran 5 m x 5 m. Berselang 4 bulan, belut berukuran konsumsi, 35-40 cm, sudah bisa dipanen.
Dengan persentase kematian dari burayak hingga siap panen 4%, Ara bisa menjual sekitar 3.000 kg belut. Karena bermitra, ia mendapat harga jual Rp12.500/ kg. Setelah dikurangi ongkos perawatan dan operasional sebesar Rp9- juta dan pembelian bibit baru sebesar Rp11,5- juta, tabungan Ara bertambah Rp17-juta. Bagi Ara hasil itu sungguh luar biasa, sebab dengan pendapatan Rp3- juta- Rp4-juta per bulan, ia sudah bisa melebihi gaji pegawai negeri golongan IV.
Bibit meroket
Gurihnya bisnis belut tidak hanya dirasakan peternak pembesar. Peternak pendeder yang memproduksi bibit berumur 3 bulan turut terciprat rezeki. Justru di situlah terbuka peluang mendapatkan laba relatif singkat. Apalagi kini harga bibit semakin meroket. Kalau dulu Rp10.000/kg, sekarang rata-rata Rp27.500/kg, tergantung kualitas, ujar Hj Komalasari, penyedia bibit di Sukabumi, Jawa Barat. Ia menjual minimal 400-500 kgbibit/bulan sejak awal 1985 hingga sekarang.
Pendeder pun tak perlu takut mencari pasar. Mereka bisa memilih cara bermitra atau nonmitra. Keuntungan pendeder bermitra: memiliki jaminan pasar yang pasti dari penampung. Yang nonmitra, selain bebas menjual eceran, pun bisa menyetor ke penampung dengan harga jual lebih rendah 20-30% daripada bermitra. Toh, semua tetap menuai untung.
Sukses Son Son, Ruslan, Ara, dan Komalasari memproduksi dan memasarkan belut sekarang ini bak bumi dan langit dibandingkan 8 tahun lalu. Siapa yang berani menjamin kalau belut booming gampang menjualnya? ujar Eka Budianta, pengamat agribisnis di Jakarta.
Menurut Eka, memang belut segar kini semakin dicari, bahkan harganya semakin melambung jika sudah masuk ke restoran. Untuk harga satu porsi unagi -hidangan belut segar-di restoran jepang yang cukup bergengsi di Jakarta Selatan mencapai Rp250.000. Apalagi bila dibeli di Tokyo, Osaka, maupun di restoran jepang di kota-kota besar dunia.
Dengan demikian boleh jadi banyak yang mengendus peluang bisnis belut yang kini pasarnya menganga lebar. Maklum pasokan belut-bibit maupun ukuran konsumsi-sangat minim, sedangkan permintaannya membludak
sumber : trubusonline

Kamis, 24 Maret 2011

Cerita inspiratif

1.
AYAM DAN BEBEK
Sepasang pengantin baru tengah berjalan
bergandengan tangan di sebuah Taman pada suatu
malam musim panas yang indah, seusai makan malam.
Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan
tatkala mereka Mendengar suara di kejauhan: “Kuek! Kuek!”
“Dengar,” kata si istri, “Itu pasti suara ayam.”
“Bukan, bukan. Itu suara bebek,” kata si suami.
“Nggak, aku yakin itu ayam,” si istri bersikeras.
“Mustahil. Suara ayam itu ‘kukuruyuuuk!’, bebek itu‘kuek! Kuek!’
Itu bebek, Sayang,” kata si suami dengan disertai gejala-gejala
awal Kejengkelan.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi.
“Nah, tuh! Itu suara bebek,” kata si suami.
“Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul,” tandas si istri, sembari
Menghentakkan kaki.
“Dengar ya! Itu a... DA... Lah... Be... Bek, B-E-B-E-K. Bebek!
Mengerti?” si suami berkata dengan gusar. “Tapi itu ayam,” masih
saja si istri bersikeras.
“Itu jelas-jelas bue... Bek, kamu... Kamu....”
Terdengar lagi suara, “Kuek! Kuek!” sebelum si suami
mengatakan sesuatu Yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri
sudah hampir menangis, “Tapi itu ayam....”
Si suami melihat air Mata yang mengambang di pelupukMata
istrinya, Dan Akhirnya.... Wajahnya melembut Dan katanya
dengan mesra, “Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu
memang suara ayam kok.”
“Terima kasih, Sayang,” kata si istri sambil menggenggam
tangan Suaminya.
“Kuek! Kuek!” terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka
berjalan Bersama dalam cinta.
…………..
Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa
sih yang Peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah
keharmonisan Mereka, yang membuat mereka dapat
menikmati kebersamaan pada malam yang Indah itu.
Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara
persoalan sepele?
Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal “ayam atau
bebek”?
Ketika Kita memahami cerita tersebut, Kita akan ingat apa yang
menjadi Prioritas Kita. Pernikahan jauh lebih penting ketimbang
mencari siapa yang benar tentang apakah itu ayam atau bebek.
Lagi pula, betapa sering Kita merasa yakin, amat sangatmantap,
mutlak bahwa Kita benar, namun belakangan ternyata Kita salah?
Lho, siapa tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa
genetik sehingga bersuara seperti bebek!
..............

2.
Cerita dari Gunung
Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh."Aduhh!" jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, "Aduhh!"
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, "Hei! Siapa kau?" Jawaban yang terdengar, "Hei! Siapa kau?" Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, "Pengecut kamu!" Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, "Apa yang terjadi?"
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, "Anakku,coba perhatikan." Lelaki itu berkata keras, "Saya kagumpadamu!" Suara di kejauhan menjawab, "Saya kagum padamu!" Sekali lagi sang ayah berteriak "Kamu sang juara!" Suara itu menjawab, "Kamu sang juara!"
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetapbelum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, "Suara itu adalah GEMA,tapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN."
Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu.Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Kata-kata bijak

kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
===============================
Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadijangan minder dengan kekurangan kita. dan jangan iri dengan kelebihan orang. HARGAILAH DIRIMU APA ADANYA!!!
=========================
Berbicara cinta sejati, ketahuilah sesungguhnya segala ni’mat ini adalah dari Allah SWT, termasuk ni’mat mencintai lawan jenis, untuk itu gunakanlah bingkai yang dibenarkan oleh syariat, dan bingkai itu adalah pernikahan. Itulah sunnah yang sesungguhnya,
===============================
IKUTILAH JALAN KEBENARAN ITU JANGAN HIRAUKAN WALAUPUN SEDIKIT ORANG MENGIKUTINYA! JAUHKANLAH DIRIMU DARI JALAN JALAN KESESATAN DAN JANGANLAH TERPESONA DENGAN BANYAKNYA ORANG ORANG YANG MENEMPUH JALAN KEBINASAAN!
Sunnah itu bagaikan bahtera nabi nuh.Barangsiapa mengendarainya niscaya dia selamat dan barangsiapa terlambat dari bahtera tersebut maka dia akan tenggelam……
=============================
““Muslim sejati adalah yang tidak pernah menggunakan lisan dan tangannya untuk menyakiti sesama muslim.” (HR. Bukhori dan Muslim dari Abdullah bin Amr bin Ash, Riyadhus Sholihin No. 222)”
=============================
“Ingatlah bahwa salah satu sifat muslim sejati adalah bersabar ketika ditimpa musibah dan bersyukur ketika mendapat nikmat. Subhanallah.. …”
—————————————————————————————————————-
kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
—————————————————————————————————————-
“Orang yg sukses adlh mereka yg berhasil mengenali, menggali, & memompa seluruh potensi Diri, shg mampumenggagas karya2 & ide2 terbaik demi kemaslahatan Ummat.. Salam Ukhuwah dan Silaturahim… Keep Hamasah !!!”
===================
“Berilmu lah sebelum berbicara, bersikap, dan bertindak. Diam adalah kehati hatian. Perhatikan darimana kamu ambil kabar berita..periksa siapa yang berbicara, dan telitilah mana yang benar dan salah!”
=====================
“”Hati yg plg Allah kasihi ialah hati yg plg lembut t’hdp saudaranya, plg bersih dlm keykinannya & plg baik dlm agama” “salam ukhuwah untuk semua sahabatku…
=================================
“seorang mu’min itu jika dia melihat, maka dia mengambil pelajaran, jika dia diam maka dia berfikir, jika dia bicara maka dia mengingat, jika dia diberi sesuatu maka dia bersyukur dan jika dia dicoba maka dia bersabar.”
============================
“Tetaplah tegar!! Krna ALLAH akn slalu mjaga&mLindungimu.. jgn gentar,sdih,atau tkt jk km org b’iman..! Ktakan kbenaran wlw bnyk d hujat org..krn ssngghny bpegang pd islm d hr ini spt mmegang bara api..”
=========================
“Sesuatu akan lebih terasa berharga ketika kita sudah tidak memilikinya,,maka hargai dan jagalah segala yg kita miliki…
====================================
“jlnilah hidup ini penuh dgn takwa&tawakal wahai manusia, karena bumi ini hanya titipan ALLAH SWT semata. Tegakkanlah Jihad fi Sabilillah dgn keridhoan ALLAH SWT dimuka bumi ini, jgn ada p’pecahan shg b’cerai berai antar saudara muslim.
=======================
“Allah itu Tujuan kami… Rasulullah tauladan kami., Alquran Undang2 kami.. Jihad itu jalan hDp kami… Mati d Jalan Allah Cita2 kami t’Tinggi..”
—————————————————————————————————————-
kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
—————————————————————————————————————-
Hai saudara-saudaraku umat muslim, mari kita kuatkan barisan kita. Kita tingkatkan keimanan kita. Kita tegakkan kalimat Allah dimuka bumi ini. Insya Allah, kita akan mendapat ridha-Nya.
Allahuakbar!!
=================
Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihmu di akhirat
================
Adalah mengagumkan ada seseorang pada hari ini yang mendakwahkan As-Sunnah . Dan lebih mengagumkan lagi adalah orang yang menerima dakwah As-Sunnah. (Irsyadus Sari Fi Syarhis Sunnah lil Barbahari,hal 248)
================
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :
“Bukan suatu aib bagi seseorang untuk menampakkanmanhaj Salafus Shalih, menisbatkan diri dan bersandar kepadanya bahkan wajib menerimanya dengan (menurut) kesepakatan para ulama karena sesungguhnya manhaj Salafus Shalih itu tidak lain hanyalah kebenaran.” (Al Fatawa 4/149)
==========================
“Ya Allah.. Jikalau cinta ini adalah ketertawanan,tawanlah hatiku dengan cinta kepada-Mu,agar tidak ada lagi yg dapat menawan hatiku.. Jikalau rindu ini adalah rasa sakit,penuhilah rasa sakit ini dengan rindu kepada-Mu….”
====================
“Ssngguh’a sbnar-bnar prkataan adl Kitabullah&sbaik -baik ptnjuk adl ptnjuk Muhammad shallallahu ‘Alaihi Wasallam & sburuk-bruk prkara adl yg d ada2kan(dlm ibdah) krn stiap yg d ada2kan adl bid’ah & stiap bid’ah adl ssat & stiap kssatan brada d neraka”
=============
“Hai manusia,sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa.49:13″
=============
“Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanya sementara dan kepada Rabbul ‘Alamin, Allah Tabaraka Wa Ta’ala, kita semua akan kembali. Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian istiqamahlah!”
—————————————————————————————————————-
kumpulan kalimat mutiara nasehat bijak islam – kata-kata nasehat bijaksana islami
—————————————————————————————————————-
““Islam mulai muncul dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana awal munculnya maka beruntunglah orang-orang asing itu”(HR. MUSLIM)”
============
“syaik Bakr Abu Zaid berkata: Hiasilah dirimu dengan etika etika jiwa berupa menjaga kehormatan diri, santun,sabar,rendah hati dalam menerima kebenaran, berprilaku tenang dalam bersikap dan berwibawa,teguh serta tawadhu””
============
cinta itu memang indah tapi apakah adil cinta itu hanya untuk manusia saja, sementara manusia itu tidak seberapa pengorbanan nya pada kita, apakah pantas cinta untuk sang pencipta kita taruh pada bagian kedua,pdhl jika bkn karna Nya, apakah mungkin kita bisa merasakan kenikmatan dunia ini,?? janganlah kita terlalu cinta pada manusia yang membuat kita lupa akan kecintaan allah pada kita,, nau’uzubillah
===========
wahai sabab….. jalin ukhuwah…
ada kata bijak & patriotik dari SOEKARNO :
” beri aku seribu orang tua yang bersemangat….
aku bersama mereka akan dapat memindahkan
gunung semeru,
TAPI berilah aku sepuluh orang PEMUDA yang
semangatnya berapi-api kepada tanah airnya,
AKU BERSAMA MEREKA AKAN DAPAT
MENGGUNCANG DUNIA ”
ayooo bersama PKS….
kita guncang dunia
=====================
“Betapa bahagianya dia!…Yaitu orang yang mengingatkuburnya, kemudian ingat kepada RabbNya, orang yang selalu mengoreksi diri, mensucikan hatinya, berbakti kepada kedua orang tuanya, orang yang suka menangismeneteskan air matanya (karena takut kepada Allah) dan dilanjutkan dengan sujud (orang yang memelihara shalatnya), ia bersegera menuju masjid, rajin shalat malam, selalu memaafkan saudara-saudaranya dan mendo’akan untuk mereka kebaikan serta menyalahkan dirinya, ia tidak lupa dengan wiridnya (sesuai dengan tuntunan Rasulullah), maka betapa bahagianya dia…Hendaklah kita semua menjadi orang itu.”
(Majalah Qiblati, rubrik Kisah, vol.01 No. 09 1427H)
=========================
“Dimana ada kemauan, disitu pasti ada jalan, “Barang siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya.”
========================
“”Dan janganlah kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil,dan janganlah kamu sembunyikan yang haq,sedang kamu mengetahui”( al-baqarah:42)




KATA - KATA NASEHAT
1.Pembohong terbesar adalah seseorang yang selalu ngomong tentang dirinya sendiri.
2.Kegagalan adalah suatu keberhasilan yang tertunda.
3.Hiduplah seperti pohon yang rindang tempat dimana insan berteduh jangan hidup seperti  pohon yang keringyang hanya layak di jadikan kayu bakar dan kemudian menjadi abu yang  tak berarti.
4.Hal yang paling indah dalam ibadah adalah kehusyuaan.
5.Setiap hari adalah hari yang baru maka hadapilah hariyang baru dengan semangat baru.
6.Hidup ini adalah suatu jalan yang ditaburi sengan bunga-bunga dan adakalanya bunga itu di   siram dengan air mata dan darah.
7.Kehidupan adalah suatu nikmat bagi seseorang yang menyadari dan menghargai seubah Kehidupan.
8.Masa lau adalah seperti melihat dari tikap kaca yang berdebu segala nampak senyap dan  tidak pasti.
9.Kemaafan mungkin amat berat untuk di berikan orangyang pernah menyakitinya. tetapi  hanya dengan kemaafan hati yang telah sakit menjadi sembuh.
10.Nikmat itu kadang-kadang tidak di sadari hanya apabila nikmat itu hilang barulah nikmat  itu terasa.
11.Hal yang menyedihkan dlam hidup ini ketika bertemudengan seseorang yang sangat berarti  dalam hidup.
12.Sahabat ialah perhiasan yang langka mereka membuatumu tertawa dan memberikanmu  semangat dalam hidup.
13.Sahabat
terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun - ayun di beranda bersama
kamu tanpa mengucap sepatah kata dan kemudian kamu meninggalkannya
dengan perasaan dia sudah bercakap - cakap bersamamu
14.Sahabat yang tidak jujur adalah ibarat sebuah dapur yang berhampiran.
15.Lebih baik tidur dengan perut yang lapar daripada bangun dengan banyak hutang.
16.Jangan memberikan makanan kepada orang yang anda sendiri tidak suka makanan itu sendiri.
17.Orang yang mengikuti emosinya hialanglah adabnya.
18.Dari kesusahan itu akan di peroleh kesenangan.
19.Ilmu pengetahuan adalah harta yang di bawa kemana - mana.
20.Jangan sekali - kali meremehkan perbuatan sekecil apapun, walaupun hanya sekedar  senyuman
21.Ilmu itu lebih baik dari harta ilmu menjaga kamu dankamu menjaga harta.
22.Orang yang berkata jujur akan mendapatkan 3 hal: kepercayaan cinta rasa hormat
23.Manusia yang berakal manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.
24.Ilmu yang tidak di amalkan seperti pohon yang tak berbuah.
25.Orang yang mampu menguasai dirinya adalah orangyang mampu menjaga rahasianya.

Rabu, 23 Maret 2011

KESESATAN ISLAM LIBERAL

JARINGAN ISLAM LIBERAL dan KESESATANNYA
Oleh: Azhari
Maraknya JIL dimasa reformasi bersamaan dengan keinginan kuat umat Islam
untuk menerapkan Syari'at Islam bukanlah suatu kebetulan, sepertinya JIL
ini dibentuk untuk menghadang kelompok"Fundamentalis" yang ingin
kembali kepada Islam secara Kaffah. Berikut ini mari kita coba telaah
lebih jauh apa itu JIL, tujuannya dan ide-ide yang diusungnya.
JIL yakni sebuah kelompok dikomandoi oleh Ulil Absar Abdalla, seorang
yang dikenal sangat dekat dengan NU dan menantu seorang Kiai NU. Selain
Ulil, kontributor JIL yang lain adalah:
* Nurcholish Madjid, Universitas Paramadina, Jakarta
* Azyumardi Azra, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
* Masdar F. Mas'udi, Pusat Pengembangan Pesantren dan Masyarakat,
Jakarta
* Goenawan Mohamad, Majalah Tempo, Jakarta
* Djohan Effendi, Deakin University, Australia
* Jalaluddin Rahmat, Yayasan Muthahhari, Bandung
* Moeslim Abdurrahman, Jakarta
* Nasaruddin Umar, IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
* Komaruddin Hidayat, Yayasan Paramadina, Jakarta , dll.
Kelompok ini bertujuan ingin membuat suatu bentuk penafsiran baru atas
agama Islam dengan wawasan sbb:
a. Keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang
b. Penekanan pada semangat religio etik, bukan pada makna literal
sebuah teks
c. Kebenaran yang relatif, terbuka dan plural
d. Pemihakan pada yang minoritas dan tertindas
e. Kebebasan beragama dan berkepercayaan
f. Pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas keagamaan dan
politik
Istilah Islam liberal ini bukanlah hal yang baru dan telah diusung oleh
Nurcholis Madjid pada tahun 70-an, hanya saja gaungnya sekarang lebih
besar karena mereka didukung dana yang sangat besar dari luar negeri dan
mereka menguasai jaringan media massa (Radio, JawaPos, Kompas, Tempo,
Metro TV, dll.).
Menurut JIL, nama "Islam liberal" menggambarkan prinsip-prinsip yang
menekankan kebebasan pribadi (seusai dengan doktrinkaum Mu'tazilah
tentang kebebasan manusia), dan "pembebasan" struktur sosial-politik
dari dominasi yang tidak sehat dan menindas. Sederhananya JIL ingin
mengatakan bahwa secara pribadi bebas (liberal) menafsirkan Islam sesuai
hawa nafsunya dan membebaskan (liberal) negara dari intervensi agama
(sekuler).
Unik memang, pada saat seseorang telah menyatakan menganut Islam maka ia
terikat dengan hukum syara' atau ia seorang mukhallafdan ia tidak bebas
lagi (liberal) karena ucapan dan perilakunya telah dibatasi oleh
syari'at. Disisi lain bagaimana mungkin bisa menggabungkan antara Islam
dan Liberal karena keduanya adalah ideologi yang saling bertentangan.
Islam meyakini bahwa Syari'at Allah harus dijalankan diseluruh sisi
kehidupan, sedangkan Liberal meyakini pemisahan urusan agama dan negara.
Baiknya coba kita permudah pembahasan ide-ide JIL inidalam 3 topik
saja, yakni:
1. Ijtihad: keterbukaan pintu ijtihad pada semua bidang
2. Inklusifisme: kebenaran yang relatif, terbuka dan plural
3. Sekuler: pemisahan otoritas duniawi dan ukhrawi, otoritas
keagamaan dan politik
1. Ijtihad
JIL meyakini bahwa pintu ijtihad masih terbuka dalam semua bidang dan
untuk semua orang, penutupan pintu ijtihad akan menutup pintu akal dan
kreatifitas seseorang.
Pintu ijtihad memang masih terbuka hingga saat ini tetapi para ulama
telah memberikan batasan dalam hal apa saja boleh berijtihad dan syarat
seseorang mampu mengeluarkan ijtihad (mujtahid).
Setiap orang boleh saja berijtihad tetapi ulama memberikan syarat-syarat
seorang mujtahid, antara lain:
a. Pengetahuan bahasa Arab, lafadz dan susunan (tarkib) yang
berhubungan dengan dalil-dalil hukum yang akan digali(istimbath)
b. Pengetahuan terhadap syara' yakni nash (dalil) dari Al-Quran dan
Sunnah
c. Pengetahuan terhadap waqi' yang akan dihukumi
Bahkan DR Yusuf Qaradhawi (Masalah-masalah Islam kontemporer) memberikan
syarat yang lebih berat semisal pengetahuan bahasa Arab, mengetahui
tempat-tempat ijma' yang tepat, ushul fiqih, qiyas dan penyimpulan,
kaidah-kaidah syara'. Syarat lain harus adil, bertaqwa, tidak mengikuti
hawa nafsu atau menjual agamanya untuk kehidupan dunia. Dengan demikian
menurut Yusuf Qaradhawi, ijtihad bukan pintu yang terbuka bagi semua
orang.
Disisi lain pintu ijtihad tertutup untuk nash-nash (dalil) qath'i tsubut
(sudah pasti dari segi wujud) dan qath'i dilalah (sudah pasti dari segi
petunjuk). Seperti dalil-dalil berikut:
Orang perempuan dan laki-laki yang berzina jilidlah masing-masing dari
keduanya seratus kali jilid (An Nur 2)
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan
keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang merekakerjakan dan sebagai
siksaan dari Allah (Al Maaidah 38)
Atau kewajiban shalat, puasa, haji, adanya malaikat, syaithan, lauhul
mahfuz, akhirat, dll. disini akal tidak mampu lagi menjangkaunya dan
kita wajib mengimaninya sesuai dengan penjelesan Al-Quran dan sunnah.
Masalah terbukanya pintu ijtihad ini merupakan gerbang utama bagi JIL
untuk menghancurkan syari'at Islam, karena jika berhasil meyakinkan umat
bahwa ijtihad masih terbuka untuk semua bidang dan setiap orang maka
mereka dapat menafsirkan ayat-ayat Allah dan hadits sesuai hawa nafsu
mereka. Seperti yang sempat dihebohkan beberapa waktu yang lalu tentang
"Jilbab tidak wajib dan merupakan kebudayaan Arab";"Laki-laki
non-muslim boleh mengawini muslimah"; "Kebebasan beragama atau murtad";
dll.
2. Inklusifisme
Inklusifisme secara ringkas dapat diartikan tidak eksklusif atau tidak
merasa paling benar sendiri, dalam bahasa JIL bahwa agama itu seperti
roda yang mempunyai jari-jari. Setiap agama adalah jari-jari dari roda
tersebut, jika semua pemeluk agama (apapun agamanya) dan dia berbuat
saleh maka semuanya akan menuju kesatu titik poros roda tersebut yakni
syurga. Artinya, seorang Muslim, Nasrani, Hindu, Budha atau Konghucu,
bila menjalankan agama dengan benar (saleh) maka semuanya akan masuk
syurga.
Hal ini jelas bertentangan dengan aqidah Islam, Innaddiina'indallahil
Islami.
Sesungguhnya dien (agama/sistem hidup) yang diridhai Allah adalah Islam
(Ali Imran 19).
Barangsiapa yang mengambil selain Islam sebagai dien, tidak akan
diterima apapun darinya dan ia diakhirat tergolong orang yang rugi (Ali
Imran 85).
Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kalian agama kalian, telah Aku
cukupkan atas kalian nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagi kalian (Al-Maidah 3).
Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benarnya taqwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam (Ali Imran 102).
Islam itu unggul dan tidak ada yang dapat mengunggulinya (HR Bukhari).
Dan Islam tidak bisa disamakan dengan agama-agama lain tersebut karena
seorang Muslim yang beriman maka syurga balasannya, sedangkan
orang-orang kafir dan musyrik itu adalah orang-orang yang sesat dan
merugi serta kekal dalam neraka,
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik. DanDia mengampuni dosa
selain syirik itu bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya. Siapa saja yang
menyekutukan sesuatu dengan Allah, maka sesungguhnya ia tersesat
sejauh-jauhnya (An-Nisa' 116).
Hai orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang
yang yang diberi Alkitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi
orang kafir sesudah kamu beriman (Ali Imran 100).
Dengan konsep yang menyesatkan ini, maka umat akandengan mudah murtad
karena mereka merasa dengan memeluk selain Islam-pun mereka akan masuk
syurga juga.
3. Sekuler
Menurut JIL, Islam tidak mengenal pemerintahan dan agama tidak mempunyai
kewenangan dalam mengatur negara.
Jika kita ingin menerapkan Islam secara kaffah dalam semua sektor
kehidupan kita maka mau tidak mau harus memformalkan syari'at Allah swt
yang terdapat dalam Al-Quran dan sunnah dalam bentuk Undang-undang (UU),
dan sebuah UU tidak akan berjalan jika tidak dipayungi oleh sebuah
pemerintahan (daulah). Hal ini-pun telah dicontohkan oleh Rasulullah saw
dan khalifah-khalifah sesudah beliau.
Beliau menjalankan pemerintahan di Madinah, menetapkan hukum-hukum
eknomi/perdagangan, sosial/pergaulan, politik luar negeri, membentuk
pasukan, peradilan, pendidikan, dll. Beliau mengangkat pembantu-pembantu
(mu'awin), wali, amirul jihad, amil, qadhi, dll. Dan dilanjutkan oleh
Khulafaurrasyidin dengan mengangkat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali,
kemudian kekhalifahan Bani Muawiyah, Abassiyah hingga Utsmaniyah. Hal
ini merupakan suatu fakta bahwa Islam mengenal negara atau Islam tidak
bisa dipisahkan dengan negara.
Banyak dalil-dalil yang mewajibkan terbentuknya sebuah Khilafah
Islamiyah ini,
Bila dibai'at dua orang Khalifah (pada waktu yang sama), maka perangilah
orang yang kedua (Al-Hadist).
(Dan) Siapa saja yang mati dan di pundaknya tidak ada bai'at (kepada
Khalifah), maka ia mati dalam keadaan seperti mati jahiliah (HR Muslim).
Maka demi Tuhanmu. Mereka tidak beriman (sebenarnya) sehingga mereka
menjadikan kamu hakim untuk memutuskan perselisihan antara mereka.
Kemudian mereka tidak merasa dalam hatinya keberatan terhadap putusanmu,
dan menerima dengan perasaan lega (An-Nisa' 65).
Dan kita sangat merindukan tegaknya kembali kekhilafahan Islam ini
setelah vakum selama 79 tahun, disaat runtuhnya Khilafah Utsmaniyah di
Turki tahun 1924 M.
Demikianlah sepak terjang JIL dengan aqidah sesatnya dan menyesatkan
umat, dan merupakan tantangan bagi para hamilud dakwah untuk lebih
intensif berinteraksi dengan umat untuk mensosialisasikan betapa
pentingnya tegaknya syari'at Islam.
Wabillahi taufiq wal hidayah, wallahua'lam bishshawab.

ISLAM LIBERAL

Oleh: Dr. Adian Husaini
“Sebagai lembaga akademik, kendati IAIN terbatas memberikan pendidikan Islam kepada mahasiswanya, tetapi Islamyang diajarkan adalah Islam yang liberal. IAIN tidak mengajarkan fanatisme mazhab atau tokoh Islam, melainkan mengkaji semua mazhab dan tokoh Islam tersebut dengan kerangka, perspektif dan metodologi modern. Untuk menunjang itu, mahasiswa IAIN pun diajak mengkaji agama-agama lain selain Islam secara fair, terbuka, dan tanpa prasangka. Ilmu perbandingan agama menjadi mata kuliah pokok mahasiswa IAIN.”
“Jika di pesantren mereka memahami dikotomi ilmu: Ilmu Islam (naqliyah dan ilmu keagamaan) dan ilmu umum (sekuler dan duniawiah), maka di IAIN merekadisadarkan bahwa hal itu tidak ada. Di IAIN mereka bisa memahami bahwa belajar sosiologi, antropologi, sejarah, psikologi, sama pentingnya dengan belajar ilmu Tafsir al-Quran. Bahkan ilmu itu bisa berguna untuk memperkaya pemahaman mereka tentang tafsir. Tetapi, IAIN tidak mengajarkan apa yang sering disebut dengan “islamisasi ilmu pengetahuan” sebab semua ilmu yang ada di dunia ini itu sama status dan arti pentingnya bagi kehidupan manusia.”
Itulah pernyataan Prof. Dr. Azyumardi Azra saat menjabat sebagai Rektor IAIN Syarif Hidayatullah, Ciputat. Pernyataan itu dimuat dalam buku IAIN dan Modernisasi Islam di Indonesia (2002, hal. 117), yang diterbitkan atas kerjasama Canadian International Development Agency (CIDA) dan Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Islam (Ditbinperta) Departemen Agama.
Pengakuan Profesor Azyumardi Azra tentang corak liberal dan liberalisasi pendidikan Islam di IAIN itu tentusaja menarik untuk kita simak, sebab disampaikan bukan dengan nada penyesalan, tetapi justru dengan nada kebanggaan. IAIN merasa bangga, sebab sudah berhasil mengubah banyakn mahasiswanya yang kebanyakan berbasis pesantren/madrasah menjadi mahasiswa atau sarjana-sarjana liberal.
Ditulis dalam buku ini:
”Model studi Islam tersebut membuka wawasan mahasiswa IAIN yang pada umumnya berbasis pesantren dan madrasah. Memang, pada tahun-tahun pertama studi di IAIN, sebagian mahasiswa yang telah terdidik dengan budaya pengkajian Islam pesantren mengalami goncangan. Tetapi setelah itu umumnya bisa memahami arti penting model studi Islam di IAIN. Selain itu dalam pengamatan Azyumardi, liberalisasi studi Islam di IAIN juga telah mengubah caara pandangmahasiswa umumnya terhadap ilmu.” (hal. 117).
Saya tidak ingin berkomentar terlalu jauh terhadap pernyataan Prof. Azyumardi atau fakta-fakta liberalisasi IAIN yang dipaparkan oleh para aktor utamanya di perguruan tinggi Islam. Pada catatan-catatan sebelumnya, kita sudah sering membahas masalah ini. Karena masalah ini teramat sangat penting bagi masa depan pendidikan Islam dan bahkanmasa depan umat Islam di Indonesia, ada baiknya kita simak kembali sejumlah pemaparan tentang proses liberalisasi IAIN, sebagaimana diuraikan dalam buku tersebut.
Proses liberalisasi itu dimulai dari pulangnya para kafilah yang menimba ilmu di Institute of Islamic Studies of McGill University. Mereka mendapat didikan dari profesor-profesor Islamic Studies kenamaan semisal Charles J. Adam, pakar dalam sejarah Islam; Wilfred Cantwell Smith, pakar sejarah peradaban Islam dan perbandingan agama; N. Barkes, ahli Turki dan sekularisasi di dunia Muslim, Herman Landolt, pakar filsafat, sufism, dan Syiah; Wael Hallaq, pakar hukum Islam, dan sebagainya. ”Para alumni McGill ini, dengan latar belakang dan keahlian yang berbeda, pada gilirannya memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pengembangan wacana akademik kajian keislaman dan dunia birokrasi di tanah air.” (hal. vii-viii).
Dijelaskan juga dalam buku ini, bahwa IAIN kini sudah berubah, dari lembaga dakwah menjadi lembaga akademis.
“IAIN mulanya dimaknai sebagai lembaga dakwah Islam yang bertanggung jawab terhadap syiar agama di masyarakat. Sehingga orientasi kepentingannya lebih difokuskan pada pertimbangan-pertimbangan dakwah. Tentu saja orientasi ini tidaklah keliru. Hanya saja, menjadikan IAIN sebagai lembaga dakwah pada dasarnya telah mengurangi peran yang semestinya lebih ditonjolkan, yaitu sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam.
Karena IAIN sebagai lembaga akademis, maka tuntutan dan tanggung jawab yang dipikul oleh IAIN adalah tanggung jawab akademis ilmiah.” (hal. x).
Perubahan status IAIN dari lembaga dakwah menjadi lembaga akademis, memang dilandasi dengan perubahan metodologi studi Islam, dari metode para ulama menjadi metode para orientalis, seperti diungkapkan oleh buku ini:
“Salah satu yang menonjol adalah tradisi keilmuan yang dibawa pulang oleh kafilah IAIN (dan STAIN) dari studi mereka di McGill University secara khusus dan universitas-universitas lain di Barat secara umum. Berbeda dengan tradisi keilmuan yang dikembangkan oleh jaringan ulama yang mempunyai kecenderungan untuk mengikuti dan menyebarkan pemikiran ulama gurunya, tradisi keilmuan Barat, kalau boleh dikatakan begitu, lebih membawa pulang metodologi maupun pendekatan dari sebuah pemikiran tertentu. Sehingga mereka justru bisa lebih kritis sekalipun terhadap pikiran profesor-profesor mereka sendiri. Disamping aspek metodologis itu, pendekatan sosial empiris dalam studi agama juga dikembangkan.” (hal. xi).
*****
Dalam beberapa hari ini, saya mendapatkan beberapa buku menarik tentang “ Islam Liberal ”. Buku pertamaberjudul Islam Liberal 101 (2010), karya Akmal Sjafril, sarjana Teknik Sipil ITB yang juga alumnus Program Kaderisasi Ulama DDII-Baznas di Magister Pendidikan Islam—Universitas Ibn Khaldun Bogor. Buku ini berhasilmengkritisi berbagai pemikiran liberal dengan membalikkan dan mengkritisi logika-logika kaum liberal yang seringkali rancu dan paradoks.
Satu buku lagi yang saya dapatkan berjudul " Argumen Islam untuk Pluralisme" (2010), karya Budhy Munawar Rachman, Program Officer and Development, The Asia Foundation . Sebenarnya saya sudah agak malas membaca sejumlah karya yang mendukung Pluralisme Agama, karena banyak yang tidak jelas dan tegas dalam merumuskan definisi “Pluralisme” itu sendiri,sehingga bisa diambil satu acuan penilaian. Yang sering terjadi ada manipulasi data, khususnya saat mengutip pendapat ulama atau tokoh Islam tertentu untuk mendukung paham Pluralisme. Sejumlah logika teologis dan hukum Islam yang digunakan juga asal-asalan, dan jauh dari semangat akademis.
Sebagai contoh, di halaman 182 tertulis: “Karena itu pandangan yang memasukkan non-Muslim sebagai musyrik – seperti sering dilakukan oleh kalangan Islam Radikal – harus ditolak.”
Bukankah pernyataan itu sangat keliru? Begitu banyak ayat dalam al-Quran yang mengecam keras kaum musyrik, karena menyekutukan Allah dengan makhluk-Nya. Orang non-Muslim yang melakukan tindakan semacam itu jelas-jelas tergolong musyrik. Orang non-Muslim yang menyembah batu, setan, atau makhluk apa pun; atau yang mengangkat derajat makhluk ke derajat al-Khaliq, jelas-jelas telah melakukan tindakan syirik. Orang yang mengaku Muslim saja bisa terjatuh dalam dosa syirik, apalagi orang non-Muslim. Ini bukan soal pernyataan Radikal atau moderat, karena begitu jelasnya ajaran Islam tentang hal ini.
Di halaman yang sama, penulis --dengan logika asal-asalan-- melakukan penghalalan terhadap hukum pernikahan antara Muslimah dengan laki-laki non-Muslim. Dikatakannya:
“Soal perkawinan laki-laki non-Muslim dengan perempuan Muslim merupakan wilayah ijtihadi dan terikat dengan konteks tertentu, di antaranya konteks dakwah Islam pada saat itu, yang mana jumlah umat Islam tidak sebesar saat ini, sehingga perkawinan antaragama merupakan sesuatu yang terlarang.” Bagaimana cara mengukur bahwa jumlah umat Islam sudah “banyak” atau “sedikit”?
Dibandingkan dengan kaum non-Muslim seluruh dunia, umat Islam masih sedikit. Kita maklum, yang mereka inginkan adalah kebebasan perkawinan lintas agama. Soal dalil atau logika, bisa dicari-cari!
Yang saya sayangkan berulang kali adalah kutipan yang salah – sengaja atau tidak -- terhadap tulisan ulama Islam, hanya untuk mendukung paham Pluralisme. Di buku ini dikutip pendapat Buya Hamka:
“Buya Hamka, seorang ulama besar dan berpengaruh, yang pandangan-pandangannya sangat progresif-liberal, dalam buku tafsirnya, al-Azhar, mengatakan bahwa ayat tersebut (QS 2:62. Pen.), adalah satu tuntunan bagi menegakkan jiwa, untuk orang yang percaya kepada Allah, baik dia bernama Mukmin atau Muslim, Yahudi, Kristen, dan Shabiin yang beriman kepada Allah, hari akhir dan diikuti amal yang shaleh, mereka akan mendapat ganjaran di sisi Tuhan. Tiga nilai universal tersebut adalah syarat yang mutlak.Namun, menurut Buya, meskipun seorang manusia telah mengaku beriman kepada Allah, mengaku beriman kepada Nabi Muhammad saw, kalau iman itu tidak dibuktikannya dengan amal saleh, tidaklah akan diberi ganjaran oleh Tuhan.” (hal. 122-123).
Soal pendapat Hamka tentang QS 2:62 sudah pernah kita bahas di CAP ke-172. Pendapat Hamka tentang keselamatan kaum non-Muslim dalam pandangan Islam sebenarnya juga tidak berbeda dengan para mufassir terkemuka yang lain.
Termasuk ketika menafsirkan QS 2:62 dan 5:69. Karena itu, Hamka memandang, ayat itu tidak bertentangan dengan QS 3:85 yang menyatakan: "Dan barangsiapa yang mencari selain dari Islam menjadi agama, sekali-kali tidaklah tidaklah akan diterima daripadanya. Dan diHari Akhirat akan termasuk orang-orang yang rugi." Jadi, QS 3:85 tidak menasakh QS 2:62 dan 5:69 karena memang maknanya sejalan.
Menurut Hamka hakikat Islam ialah percaya kepada Allah dan Hari Akhirat. Percaya kepada Allah, artinya percaya kepada segala firmanNya, segala Rasul-Nya dengan tidak terkecuali. Termasuk percaya kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan hendaklah iman itu diikuti oleh amal yang shalih."
Jadi, Hamka tetap menekankan siapa pun, pemeluk agama apa pun, akan bisa mendapatkan pahala dan keselamatan, dengan syarat dia beriman kepada segala firman Allah, termasuk al-Quran, dan beriman kepada semua nabi dan rasul-Nya, termasuk Nabi Muhammad saw. Jika seseorang beriman kepada al-Quran dan Nabi Muhammad saw, maka itu sama artinya dia telah memeluk agama Islam. Dengan kata lain, dalam pandangan Hamka, siapa pun yang tidak beriman kepada Allah, al-Quran, dan Nabi Muhammad saw, meskipun dia mengaku secara formal beragama Islam, tetap tidak akan mendapatkan keselamatan. Itulah makna QS 3:85 yang sejalan dengan makna QS 2:62 dan 5:69.
Soal keimanan kepada Nabi Muhammad saw dan al-Quran itulah yang sejak awal ditolak keras oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Orang Yahudi menolak mengimani Nabi Isa dan Nabi Muhammad saw. Dan kaum Nasrani menolak untuk beriman kepada Nabi Muhammad saw. Sedangkan kaum Muslim mengimani Nabi Musa, Nabi Isa, dan juga Nabi Muhammad saw, sebagai penutup para Nabi.
Kaum Pluralis – seperti penulis buku ini – kemudian berusaha mengecilkan arti penting keimanan kepada kenabian Muhammad saw, sebagai dasar keselamatan. Di sini ditulis:
“Keselamatan dicapai dengan iman yang benar yang menguasai jiwa dan amal yang memperbaiki manusia. Tidak ada masalah sama sekali jika mereka orang-orang Yahudi, Kristen, dan Shabi’in, yang tidak beriman kepada Nabi saw. Keselamatan tidaklah mensyaratkan iman kepada Nabi Muhammad.” (hal. 130).
Dengan membaca buku ini, kita tidak perlu terlalu cerdas untuk memahami kesalahan paham Pluralisme Agama. Justru buku ini memaparkan dengan sangat gamblang betapa bathilnya paham ini. Jika orang tidak beriman kepada Nabi Muhammad saw, dia pasti tidak beriman kepada al-Quran. Lalu, bagaimana dia bisa mengenal Allah? Bagaimaan dia bisa menyembah Allahdengan benar? Bagaimana dia bisa beramal shalih? Amal shalih menurut siapa?
Lalu, untuk apa dia bersyahadat: saya bersaksi bahwa “Tiada Tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah.”?